dr. Tirta : Sekalian Pemerintah Bentuk Kementerian Influencer dan Branding, Fokus Gaungkan Covid-19

- 24 September 2020, 09:14 WIB
dr. Tirta, foto: ist
dr. Tirta, foto: ist /

Artikel ini telah tayang di Beritadiy.com dengan judul 'Dokter Tirta Usul Pemerintah Bikin Kementerian Influencer: Rakyat Tidak Patuh Karena Muak'.

"Saya yakin, jika yg mengucapkan ini saya / @duniamanji atau @jrxsid saya yakin akan dihujat habis habis an ????" tambahnya.

dr. Tirta menambahkan, rakyat dinilainya sudah muak dengan kondisi saat ini sehingga itulah yang mendorong ketidakpatuhan mereka terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: OTK Serang Masjid di Bandung, Berani-beraninya Mengaku Anak Kang Mus Preman Pensiun

"Dan sampe detik ini, semua masih menyalahkan “rakyat ga patuh”. Saya kasi tau. Rakyat ga patuh di lapangan itu, karena muak. Karena capek. Saya ga asal, wong sekali lagi 7 bulan d lapangan itu bukan waktu yg sebentar :) setiap ketemu warga, saya catet, saya foto" ujar Tirta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Februari 2020. Sumber media dan waktu jelas. Bukti bahwa saya bukan sebar hoax. Untung ada media yg save haha • Statement kaya gini akan terasa kocak melihat kondisi september 2020, yg dimana covid menghancurkan struktur di Indonesia baik kesehatan dan ekonomi • Saya yakin, jika yg mengucapkan ini saya / @duniamanji atau @jrxsid saya yakin akan dihujat habis habis an ???? • Dan sampe detik ini, semua masih menyalahkan “rakyat ga patuh” • Saya kasi tau. Rakyat ga patuh di lapangan itu, karena muak. Karena capek. Saya ga asal, wong sekali lagi 7 bulan d lapangan itu bukan waktu yg sebentar :) setiap ketemu warga, saya catet, saya foto • Negara memilih mengundang influencer. Yup. Itu realita. Influencer untuk memberitakan berita yg membuat ayem rakyat. Saya tanya, influencer2 itu emng pernah ke lapangan? Pernah di phk? Pernah rapid? Pernah swab? • Jika negara menggunakan influencer trus menerus untuk “branding” sekalian aja buat “kementerian branding” biar totalitas. Atau “ikementrian influencer”

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta) on

 

Diketahui, Indonesia Corruption Watch (ICW) membuka temuannya ke publik soal anggaran pemerintah untuk membayar jasa influencer.

ICW menyebut pemerintah diduga menggelontorkan anggaran Rp90,45 miliar kepada influencer untuk menyosialisasikan program kerjanya.

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x