Tak Cukup dengan Tiongkok, Indonesia Jajaki Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tahap 2 Bersama Korea Selatan

- 22 September 2020, 17:26 WIB
ilustrasi vaksin Covid-19
ilustrasi vaksin Covid-19 /

PR BOGOR - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia akan menggelar uji klinis vaksin Covid-19 yang di buat Genexine Inc, perusahaan asal Korea Selatan.

"Uji klinis kedua akan dimulai Oktober di Indonesia," ujar Retno Marsudi saat Rapat Kerja Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dengan Kementerian Luar Negeri, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari ANTARA, Selasa 22 September 2020.

Genexine melakukan pengembangan dan mendekati akhir uji klinis tahap kesatu yang dilakukan di negara asalnya.

Baca Juga: Prihatin Banjir Bandang Sukabumi, Gubernur Ridwan Kamil Instruksikan Kepala Daerah Lebis Mawas Diri

Vaksin Covid-19 yang diberi nama GX 19 di uji di Indonesia, perusahaan asal Korea Selatan itu menggandeng PT Kalbe Farma Tbk.

Sebelumnya pada 2017 kedua perusahaan tersebut bekerja sama untuk mendirikan perusahaan gabungan PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio), yang salah satu misinya mengembangkan obat-obatan dan vaksin.

GX 19 merupakan calon vaksin Covid-19 yang dibuat konsorsium sejumlah perusahaan, yakni Genexine sebagai koordinator, Binex, International Vaccine Institute (IVI), GenNBio, KAIST, dan POSTECH.

Baca Juga: [Update Banjir Cicurug] - Dua Warga yang Hanyut di Banjir Bandang Sukabumi Ditemukan Meninggal Dunia

Calon vaksin tersebut menggunakan material DNA yang bertujuan menciptakan antigen dalam sistem kekebalan tubuh.

Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan (MFDS) pada Juni 2020 menyetujui uji klinis tahap kesatu GX 19.

Selain itu, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan G42 Healthcare Holding, perusahaan farmasi asal Uni Emirat Arab (UAE). G42 berkomitmen mengamankan 10 juta dosis calon vaksin Covid-19 untuk Indonesia tahun ini.

Baca Juga: BTS Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Sampaikan Pesan Soal Ketidakpastian Dunia Imbas Covid-19

Retno Marsudi menyebutkan, pemerintah mengamankan 20-30 juta dosis calon vaksin Covid-19 pada 2020 dan 290-340 juta dosis vaksin pada 2021 mendatang.

Berbagai kerja sama bilateral yang diupayakan Kementeriannya itu merupakan penerapan strategi jangka pendek demi mendapatkan vaksin Covid-19 dengan cepat, aman, dan terjangkau.

"Terkait strategi, pendekatan yang dijalankan Pemerintah Indonesia dalam memperoleh vaksin terdapat dua pendekatan. Yang pertama, pendekatan jangka pendek, berarti akses cepat waktu terhadap vaksin yang aman dengan harga terjangkau dan pendekatan ini memerlukan kerja sama dengan pihak luar, baik secara bilateral maupun multilateral," kata Retno Marsudi kepada anggota Komisi I DPR RI.

Baca Juga: [Update Banjir Cicurug]: Meski Air Bah Sudah Surut, Dampaknya Infrastruktur Hancur, Jembatan Ambruk

"Yang kedua adalah pendekatan jangka panjang, yaitu pengebangan vaksin nasional, vaksin Merah Putih yang kita harapkan akan menjadi penopang utama proses kemandirian vaksin Covid-19 di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Retno marsudi menjelaskan, kementeriannya fokus menjalankan strategi jangka pendek mengingat situasi darurat selama pandemi membutuhkan tindakan cepat.

"Oleh karena itu para diplomat kita baik yang ada di Jakarta maupun di berbagai negara bekerja siang malam untuk dapat mengamankan beberapa komitmen vaksin untuk masyarakat Indonesia," tutur Retno Marsudi.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x