Viral Surat Budi Hartono ke Presiden Jokowi Tolak PSBB Total Jakarta, Said Didu: Demi Atur Kebijakan

- 13 September 2020, 19:56 WIB
Robert Budi Hartono, Miliarder Satu-satunya yang masuk ke daftar 100 orang terkaya di dunia versi Bloomberg pada 2020
Robert Budi Hartono, Miliarder Satu-satunya yang masuk ke daftar 100 orang terkaya di dunia versi Bloomberg pada 2020 /Warta Ekonomi

\

PR BOGOR - Viral surat yang berisi penolakan atas diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.

Usut punya usut, surat itu ditulis salah satu orang terkaya di Indonesia yang juga merupakan bos Grup Djarum yakni Budi Hartono.

Surat Budi Hartono untuk Presiden Jokowi diungkapkan pengusaha asal Indonesia Peter Frans Gontha melaluli akun instagramnya.

Baca Juga: Serangan 911 WTC Seret Pangeran Arab Saudi, Hakim Federal AS Keluarkan Surat Perintah Pengadilan

"Surat Budi Hartono Orang terkaya di Indonesia kepada Presiden RI September, 2020," tulis Peter Frans Gontha sebagaimana dilansir dari Pikirarakyat-bogor.com.

Dalam surat itu dijelaskan, ada sejumlah alasan mengapa mereka menolak diberlakukan PSBB kembali. Salah satunya adalah karena aturan itu disebut terbukti tidak efektif membendung penyebaran wabah virus corona.

"Menurut kami, keputusan untuk memberlakukan PSBB (total) kembali itu tidak tepat. Hal ini disebabkan PSBB di Jakarta telah terbukti tidak efektif di dalam menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi di Jakarta," isi surat tersebut.

Baca Juga: Arief Poyuono Minta Jokowi Nonaktifkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan Imbas PSBB Total, Bisakah?

"Di Jakarta meskipun pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi tetap masih naik,” tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Viral Surat dari Budi Hartono untuk Jokowi Soal PSBB , Said Didu Soroti Tingkah Para Orang Kaya'.

Kemudian, dalam surat tersebut menganggap alasan Anies Baswedan memberlakukan kembali PSBB Total karena khawatir soal daya tampung Rumah Sakit di Jakarta, dinilai kurang masuk akal.

"Kapasitas Rumah Sakit DKI Jakarta tetap akan mencapai maksimum kapasitasnya dengan atau tidak diberlakukan PSBB lagi. Hal ini disebabkan seharusnya Pemerintah Daerah/Pemerintah Pusat terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus," isi surat tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pro PSBB Total Jakarta: Tidak Silang Pendapat, Tak Ada Juga Kubu Kesehatan dan Ekonomi

Dalam surat juga disebutkan, salah satu solusi yang bisa dilakukan pemerintah, yaitu misalnya dengan membangun rumah sakit darurat di pelabuhan, seperti yang dilakukan Singapura.

"Contoh Solusi terlampir: ini adalah photo di Port Singapore yang membangun kapasitas kontainer isolasi ber-AC untuk mengantisipasi lonjakan dari kasus yang perlu mendapatkan penanganan medis. Fasilitas seperti ini dapat diadakan dan dibangun dalam jangka waktu singkat" jelasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Surat Budi Hartono Orang terkaya di Indonesia kepada Presiden RI SEPTEMBER ,2020

A post shared by Peter Gontha (@petergontha) on

 

Melihat hal tersebut, politisi Partai Demokrat sekaligus mantan sekretaris BUMN Said Didu turut memberikan komentar, menjadi gejala baru dalam tren 'orang kaya'.

Baca Juga: Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 di 7 Rumah Sakit DKI Jakarta Penuh, Doni Monardo: Perlu Kerja Sama

Hal tersebut diungkapkannya dalam akun Twitter pribadinya @msaid_didu yang diunggah pada Minggu 13 September 2020.

"Gejala baru. Orang terkaya mengirim surat dan dibocorkan oleh orang kaya yang lain untuk 'atur kebijakan'," tulisnya.

"Kirain kirim sumbangan ke orang miskin - ternyata kirim surat," tambahnya.***(Tita Salsabila/PR)

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x