PEMBRITA BOGOR - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia terus mengintensifkan upaya pengawasan dan pencegahan terhadap potensi pelanggaran dalam persiapan pemilihan umum (Pemilu) 2024 di luar negeri.
Dalam rapat koordinasi "Pencegahan dan Pengawasan Luar Negeri dalam Pemilu 2024" di Jakarta, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menjelaskan betapa krusialnya peran mereka sesuai amanah undang-undang.
Dengan semangat membara, saat ini terdapat 60 titik tumpuan yang dikenal sebagai Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri (Panwaslu LN).
Mereka memegang peran kunci dalam memastikan Pemilu 2024 berjalan tanpa gangguan dan godaan pelanggaran.
Fokus terbesar Bawaslu adalah mengarah pada wilayah perbatasan, kampanye, dan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Mengenai wilayah perbatasan, Bagja menegaskan bahwa tanggal pemungutan suara di luar negeri akan mendahului pemilihan di Indonesia, jatuh pada 14 Februari 2024.
Baca Juga: Gibran Beri Sinyal Jadi Cawapres, Jokowi: Saya Doakan, Tapi Nggak Mau Ikut Campur Urusan Dia
Dalam situasi ini, Panwaslu LN harus memahami dan mewaspadai kemungkinan pemilih untuk mencoblos dua kali, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.