Dia menambahkan, Ahok seharusnya mampu melakukan pengawasan agar perusahaan yang dipimpinnya lebih baik.
Mengingat, kewenangan yang dimiliki dan dukungan politik memadai Ahok punya kesempatan lebih besar membenahi Pertamina.
Baca Juga: Meghan Markle Tak Bisa Dilucuti dari Gelar Kerajaan Inggris The Duchess of Sussex kecuali Harry Juga
Apalagi menjelang pengangkatan dirinya menjadi komisaris utama, mantan Gubernur DKI itu sesumbar bisa memperbaiki Pertamina.
"Waktu itu Ahok bilang, merem saja Pertamina sudah untung. Asal diawasi. Nah kalau sekarang Pertamina rugi, artinya apa? Apa Ahok tidak mengawasi. Kok nyatanya Pertamina bisa rugi," jelasnya.
Mulyanto berujar, di semester pertama tahun 2020 ini Pertamina harusnya untung, bukan rugi seperti sekarang.
Baca Juga: Jadi Tahanan Kota, Vanessa Angel Bakal Jalani Sidang Perdana Kasus Narkoba Senin Pekan Depan
Sebab, di saat harga minyak dunia anjlok ke angka yang paling rendah sepanjang sejarah, Pertamina tidak menurunkan harga BBM sedikitpun.
Termasuk harga BBM non-subsidi yang harganya mengikuti harga minyak dunia.
Mulyanto menduga, ada faktor non-teknis yang menyebabkan Pertamina mengalami rugi yang begitu besar. Untuk itu Mulyanto meminta peran pengawasan Komisaris Utama lebih ditingkatkan lagi.