Mahfud MD Bilang Islamophobia Berlaku Bagi Pihak yang Kalah! Islam Jalan Tengah Cocok di Indonesia

- 18 Agustus 2020, 20:54 WIB
MENKO Polhukam Mahfud MD.*
MENKO Polhukam Mahfud MD.* /ANTARA

PR BOGOR - Menko Polhukam, Mahfud MD menyatakan, bila ada narasi yang menyinggung soal islamophobia maka hal itu tidak lah jauh dari orang-orang yang kalah.

Dikabarkan di Wartaekonomi.co.id, menurut dia, Islam di Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya waktu.

"Dulu sampai akhir 70-80 malu-malu. Pakai jilbab jarang. Sekarang semua pakai jilbab. Tidak ada sekali lagi islamophobia saat ini. Kalau ada yang bilang, itu pihak yang kalah saja. Karena yang diserang mereka juga memperjuangkan Islam," katanya dalam siaran pers, Selasa 18 Agustus 2020.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Bintangi Peran Utama Drakor Snowdrop, Bakal Menjadi Wanita Protagonis

"Lambat laun, Islam mulai mendapat tempat. Hingga kini, pemeluknya bebas mendapat hak yang setara dan bahkan menempati berbagai posisi penting di republik ini," katanya.

Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan, di awal kemerdekaan banyak umat Islam tidak diberi peran bagi pemerintah, tidak seperti masa sekarang.

"Awal kemerdekaan, mau jadi tentara nggak boleh. Tapi sekarang, semua berubah. Makanya salah kalau orang menyebut ada islamophobi," katanya.

Baca Juga: Al Ghazali Tak hanya Buat Kagum Kaum Wanita, Blak-blakan Akui Sempat Dilecehkan Ustadz Pribadinya

Terlebih, saat ini di Indonesia tidak ada larangan kegiatan keagamaan bagi umat Islam.

Misalanya, kegiatan pengajian sudah biasa dilakukan di kantor polisi atau bahkan di kantor TNI.

"Kapolresnya pintar ngaji, pintar dakwah. Di kantor TNI juga demikian. Di kampus-kampus, Islam sudah terang-terangan," tuturnya.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Masuk Maghrib 1 Muharram, Umat Islam Disunahkan Baca Doa Awal Tahun

Oleh karena itu, menurutnya, ajaran Islam Wasathiyah cocok diterapkan saat ini. Bagi dia, nilai-nilai itu perlu disebarluaskan wacana keilmuwan Islam Wasathiyah, Islam jalan tengah. Islam yang tidak ekstrim ke kanan dan ke kiri.

"Ya inilah yang cocok bagi bangsa Indonesia," ujarnya.

"Jalan tengah ini telah dirumuskan tokoh Islam yang tergabung dalam BPUPKI. Mereka menisbikan Islam di Indonesia adalah moderat, karenanya tidak memaksakan untuk mendirikan negara Islam," jelasnya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah