Dialog memunculkan banyak keselarasan pandangan antara PBNU dan Kemendikbud, bahkan muncul pula gagasan tentang kegiatan-kegiatan kongkret yang dapat dilaksanakan bersama kedua pihak
Pada kesempatan itu, Rais Aam menegaskan arahannya, Nahdatul Ulama harus terus bekerja sama erat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca Juga: Mina AOA Selamat dari Percobaan Bunuh Diri, Kini Minta Maaf Lantaran Membuat Penggemarnya Kaget
“Ini wajib, karena menyangkut masa depan anak-anak kita dan masa depan bangsa, maka NU wajib terus melibatkan diri dan menyertai program-program Kemendikbud, lebih-lebih lagi dalam upaya-upaya perbaikan dan pembaharuan, termasuk Program Organisasi Penggerak (POP)”, kata Miftahul Akhyar.
Dengan kerja sama erat itu, NU dapat ikut mengevaluasi dan mengkritisi kebijakan-kebijakan Kemendikbud secara efektif, demi kemaslahatan bersama.
Selanjutnya Rais Aam PBNU menegaskan pentingnya sikap obyektif dan terbuka.
Baca Juga: Langgar Aturan PSBB dan Ditemukan Pegawai Positif Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Tutup 56 Perusahaan
“Apa pun yang baik harus kita terima dan kita adopsi. Karena hikmah, yaitu ilmu dan gagasan-gagasan yang baik dan mulia, diibaratkan laksana barang yang tercecer bagi orang beriman. Dimana pun kita menemukannya, kita harus mengambilnya”, tutur Rais Aam.***