Vaksin Corona Diedarkan Awal 2021, Bio Farma Pastikan Harganya Tak Lebih Mahal dari Rapid Test

- 22 Juli 2020, 09:59 WIB
ILUSTRASI Vaksin COVID-19. */Antara/Reuters/Dado Ruvic
ILUSTRASI Vaksin COVID-19. */Antara/Reuters/Dado Ruvic /

PR BOGOR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan vaksin corona akan beredar di masayarkat awal tahun 2021 mengingat kini masih menjalni proses ujik klinis.

Menyoali beredarnya vaksin corona ini, PT Bio Farma (Persero) mematok harga vaksin corona pada kisaran 5 - 10 dolar Amerika Serikat (AS) AS atau berkisar Rp 72.500 - 145.000 per dosisnya.

Diberitakan di Galamedia.pikiran-rakyat.com, Rabu 22 Juli 2020, Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto menyatakan rentang harga tersebut masih bisa berubah.

Baca Juga: Diedarkan 2021, Guru Besar Unpad Bilang Indonesia Butuh 1.620 Relawan untuk Uji Coba Vaksin Corona

"Harga vaksin masih kami hitung, untuk perkiraan sementara estimasi 5-10 dolar AS," ujarnya.

Saat ini, Bio Farma mendatangkan vaksin virus corona dari perusahaan asal Tiongkok, Sinovac. Sebanyak 2.400 vaksin corona diterima Bio Farma pada 19 Juli 2020 lalu.

Bio Farma akan melakukan uji klinis tahap ketiga pada Vaksin Covid-19. Tahapan uji klinis itu dijadwalkan mulai pada Agustus mendatang dan berjalan selama enam bulan.

Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Berniat Jual Rumah Usai Bercerai, Raffi Achmad Pun Siap Boyong Seharga Mantan

Jadi, proses uji klinis ditargetkan selesai pada Januari 2021 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Harga Vaksin Virus Corona Berkisar Rp 72.000 - Rp 145.000'.

Setelah uji klinis fase ketiga selesai dan memenuhi syarat, BUMN industri kesehatan itu akan mulai memproduksi vaksin.

"Tidak ada paten dalam kerja samanya," kata Bambang.

Baca Juga: 20 Tahun Papua Pegang Otonomi Khusus Tetap hanya Jadi Penonton, Pemerintah Perlu Kelola SDM Ujar DPR

Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menargetkan dapat memproduksi vaksin virus corona pada kuartal I 2021 mendatang.

Dengan itu, Bio Farma mempersiapkan mempersiapkan fasilitas produksinya dengan kapasitas maksimal 250 juta dosis.

"Apabila uji klinis Vaksin Covid-19 tahap ketiga lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I 2021 mendatang," tandasnya.

Baca Juga: Kekerasan Seksual Momok Menakutkan, di Kota Kembang Anak Usia Dini Terjebak dalam Prostitusi Online

Juru Bicara Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Wiku Adisasmito menyebut Indonesia tak hanya mendatangkan vaksin dari Tiongkok untuk diuji klinis sehingga bisa diproduksi massa. Bahkan akan mendatangkan kandidat vaksin Covid-19 dari Inggris.

"Jadi kita juga ada yang dari Indonesia sendiri juga. Dan ada yang dari Inggris," ujar dia, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.***(Dicky Aditya/Galamedia News/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah