Sistem Demokrasi Kriminal, Refly Harun: Cuma Butuh Rp6 Triliun untuk Menguasai Indonesia

- 29 Juni 2020, 19:36 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun //INSTAGRAM @ReflyHZ

 

PR BOGOR - Rizal Ramli, mantan Menteri Ekonomi era Abdur Rohman Wahid (Gusdur) sempat ditawari menjadi presiden.

Namun tawaran itu terhalang mahar politik yang mencapai Rp1,5 triliun untuk menjadi seorang Presiden Republik Indonesia.

Pernyataan Rizal Ramli diakuinya dalam sebuah diskusi bersama pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun yang ditayangkan di channel YouTubenya berjudul REFLY HARUN VS RIZAL RAMLI: DEMOKRASI KRIMINAL!!!, Sabtu 27 Juni 2020.

Baca Juga: Kisah Percintaan 2 Sahabat di BTS, Jungkook Disebut Sempat Kencani Teman Sekelas, V Ditolak Gebetan

Diberitakan Seputartangsel.pikiran-rakyat.com, Senin 29 Juni 2020, Rizal mengungkapkan, dana triliunan rupiah itu harus dikeluarkannya untuk membayar partai-partai pendukung.

"Dulu juga pernah ada yang ngajak-ngajak saya. Tapi, mereka (partai) minta duit. 3 partai totalnya Rp1,5 triliun," katanya.

"Berarti kan masing-masing partai Rp500 miliar," ujarRizal Ramli.

Baca Juga: Jokowi: Saya Bicara Apa Adanya, Kabinet Indonesia Maju Tidak Ada Progres yang Signifikan

Mendengar tawaran tersebut, Rizal menyatakan, dirinya tidak sanggup membayar sebanyak itu.

 

"Kita korup aja gak pernah. Kalau cuma makan-makan gitu sih bisa. Tapi kalau bayar partai satunya Rp500 miliar, 3 partai Rp1,5 triliun ya gak sanggup kita," ungkapnya.

Pengakuan Rizal Ramli soal mahar politik tersebut ditanggapi langsung Refly Harun.

Baca Juga: Iklan-iklan Besar Mundur dari Facebook, Mark Zuckerberg Kehilangan Kekayaan hingga Rp103 Triliun

Dalam pandangan refly Harun, bila saja Presidential Threshold terus dipertahankan negara ini, maka mudah bagi siapapun yang ingin menguasai politik Indonesia, selama mereka memiliki modal.

Bagi mereka yang menduduki jabatan tertentu hanya membutuhkan biaya Rp9 triliun, maka sudah barang tentu mendapatkan jabatan Presiden, Wakil Presiden, Kapolri, bahkan hingga Jaksa Agung.

Bahkan menurutnya, tidak perlu butuh biaya sebesar itu, cukup dnegan Rp6 triliun sudah bisa memperoleh jabatan yang dimau.

Baca Juga: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Cerita Kelly Memiliki Rahim Ganda dan 2 Kandungannya Berisi Bayi Kembar

"6 kan partai di istana? 3 dibiarkan saja. Kalau tidak dibiarkan, nanti tidak ada calon lain. Nah itu sudah bisa dipastikan," ujar Refly Harun.

"Kan murah banget menguasai Republik Indonesia ini cuma dengan Rp6 triliun. Kartu prakerja saja Rp5,8 triliun, murah banget," lanjutnya sambil tertawa.

Editor: Amir Faisol

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x