PR BOGOR - Politis Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi video yang viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan para pengunjuk rasa Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) tengah membakar bendera PDIP dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Seiring dengan peristiwa tersebut, melalui pengeras suara, pendemo meneriakkan slogan yang berbunyi 'bakar…bakar..bakar PKI! Bakar PKI sekarang juga!'. Sementara dalam waktu bersamaan bendera PDIP turut dibakar.
Baca Juga: MCK Lengkap dengan Closet Duduk Tetap Tak Menarik, Warga Majalengka Lebih 'Setia' Pilih Sungai
Diberitakan Pikiran-Rakyat.com, Kamis 25 Juni 2020, menanggapi aksi tersebut, Ganjar Pranowo menegaskan, PDI Perjuangan termasuk dalam barisan yang sesuai konstitusi dan dasar negara serta antikomunis.
"Dari video (pembakaran bendera PKI dan PDI Perjuangan) itu ada upaya menyudutkan bahwa seolah-olah PDI Perjuangan itu PKI," kata Ganjar Pranowo, di Semarang, seperti dilaporkan Antara, Kamis, 25 Juni 2020.
"Maaf ya, tidak, kita orang beragama, kita juga anti dengan PKI," ujarnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Update Covid-19 di Indonesia Kamis 25 Juni, Kasus Virus Corona Tembus 50.000 Orang
Ganjar Pranowo meminta kader PDI Perjuangan tetap tenang dan tidak terpancing provokasi pembakaran bendera PDI Perjuangan.
Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul ' Tanggapi Bendera PDIP Dibakar dalam Unjuk Rasa, Ganjar Pranowo: Kami juga Anti-PKI'.
"Saya orang PDI Perjuangan sudah cukup lama, saya bukan PKI, kami PDI Perjuangan. Kami juga tidak setuju PKI, itu sudah jelas. Jadi semua yang dilarang, kami tidak ada di sana," ungkapnya.
"Kami ada di barisan yang sesuai konstitusi dan dasar negara," ujarnya.
Baca Juga: Wakil MPR Kecam Pemerintah Komersilkan Rapid Test, Masyarakat Sudah Susah Jangan Dibuat Melarat
Menurut Ganjar Pranowo, DPP PDI Perjuangan sudah menyiapkan untuk mengambil langkah hukum.
Langkah hukum merupakan cara terbaik karena PDI Perjuangan sudah sangat terbiasa bergerak secara konstitusional.
"Ingat 1996, bagaimana kita diinjak-injak gak karuan, itu adalah perjuangan yang cukup panjang," ujar Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Mia Khalifa Ajak Perempuan di Dunia Tak Terjun ke Film Pornografi, Video Bisa Menghantui Sampai Ajal
"Siapa yang menginjak-injak tidak ada yang tidak tahu, semua tahu, kami bertahan secara konstitusional dan Bu Mega memerintahkan ambil jalur hukum, cara itulah yang akhirnya kami dipercaya," katanya.
Di luar pristiwa itu, Ganjar Pranowo lantas mempertanyakan massa pembakar bendera itu memperoleh bendera PKI dari mana.
"Saya gak tahu dapat benderanya PKI dari mana, pasti bendera PKI itu diproduksi. Menurut saya, penegak hukum ambil saja siapa yang membakar, Anda dapat bendera PKI dari mana? Dugaan saya mereka menyablon sendiri itu," ujarnya.***