Harga PCR di Indonesia Turun, Epidemiologi Dicky Budiman: Pemerintah Harus Mengawasi Implementasinya

- 18 Agustus 2021, 20:25 WIB
Ilustrasi - Dinas Kesehatan harus melalukan monitoring secara ketat agar tidak ada pelanggaran terkait harga PCR di Indonesia.
Ilustrasi - Dinas Kesehatan harus melalukan monitoring secara ketat agar tidak ada pelanggaran terkait harga PCR di Indonesia. /Pixabay/Peggychoucair

PR BOGOR - Harga Polymerse Chain Reaction (PCR) yang dipatok pemerintah Indonesia sempat menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, harga PCR di Indonesia dirasa terlalu mahal dibandingkan dengan harga di India.

Setelah melakukan pertimbangan, akhirnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Kesehatan menurunkan harga PCR tersebut.

Kini harga PCR sudah diturunkan dengan harga maksimal dan dinilai terjangkau.

Baca Juga: Jeongyeon TWICE akan Kembali Rehat dari Semua Aktivitas, Ternyata Ini Alasannya

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman, mengatakan pemerintah harus mengawasi implementasi penyesuaian tarif PCR di setiap fasilitas kesehatan.

Menurut dia, sebelumnya setiap fasilitas kesehatan yang menyediakan tes Covid-19 tersebut telah mendapat ruang yang lebih luas mematok harga setiap kali tesnya.

"Menurut saya kemarin-kemarin sudah relatif mendapat keleluasaan. Sehingga yang disampaikan pemerintah ini, saya kira sudah memberi ruang, tidak rugi lah," ujar Dicky Budiman dilansir PikiranRakyat-Bogor.com dari Antara, Rabu 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Drama China Sweet Teeth Episode 5 dan 6 Sub Indonesia

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah