Cerita di Balik Nama Soekarno, Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia

- 7 Juni 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi cerita di balik nama Soekarno, proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.
Ilustrasi cerita di balik nama Soekarno, proklamator kemerdekaan Republik Indonesia. /Tangkap layar Instagram.com/@presidensukarno

PR BOGOR - Soekarno atau yang dikenal sebagai Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Desa Lawang Sekaten, Surabaya, bertepatan dengan 18 Safar 1831 Hijriyyah.

Beliau merupakan Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967.

Beliau merupakan seorang tokoh perjuangan yang memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

Baca Juga: Prakiraan Hujan Jabodetabek 7-12 Juni 2021, Potensi Hujan Lebat Terjadi di Bogor

Beliau juga sekaligus sebagai sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Di masa kecilnya, Soekarno diberi nama Kusno Sosrodiharjo. Namun, karena sering sakit-sakitan, orang tuanya mengadakan ritual pergantian nama dan akhirnya sang ayah mengganti nama beliau dari Kusno menjadi Soekarno.

Nama Soekarno diambil dari nama seorang Panglima perang dalam kisah perang Mahabrata antara Pandawa dan Kurawa yakni Karna.

Baca Juga: Lea Ciarachel, Pemeran Zahra Buka-bukaan dengan Boy William: 2 Hari Aku Nangis Baca Komentar Sambil Gemetar

Karna merupakan salah satu panglima perang wangsa Kurawa di pertempuran Kurusetra.

Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik", dilansir dari Bogor.pikiran-rakyat.com dari Tasikmalaya pikiran-takyat

Selain itu, waktu kelahiran Soekarno bertepatan dengan waktu ketika matahari mulai menyinari bumi. Oleh karena itu, dia memiliki juga julukan sebagai ‘Putra Sang Fajar’.

Baca Juga: 4 Tips Menghilangkan Bau Kaki, Bikin Tetap Percaya Diri Di Manapun

Bulan lahir Soekarno menjadi waktu wafatnya juga. Soekarno wafat pada bulan yang sama dengan waktunya lahir namun berbeda tanggal. Dirinya wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di usia 69 tahun.

Pusara Soekarno berada di Blitar, di samping makam sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai yang merupakan keturunan Bali.

Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah Belanda.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 17 Resmi Dibuka, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui

Beliau tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.***

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah