PR BOGOR - Konten video TikTok seorang dokter obgyn mendadak viral dan dikritik oleh banyak warganet Tanah Air.
Pasalnya, dokter obgyn pemilik akun TikTok @dr.kepinsamuelmpg tersebut dinilai menakuti pasien karena konten-konten yang ia buat di media sosial.
Video yang membawa doter Kevin viral tersebut berisi konten di mana dirinya berada dalam posisi mengecek pembukaan ibu hamil.
Dokter Kevin menunjukkan dua jarinya ke kamera kemudian memejamkan mata dan menatap ke langit-langit saat berpura-pura mengecek pembukaan pasien.
Dalam narasi di dalam video, dokter Kevin menulis "awkward momen".
Video tersebut menuai banyak kritik dari warganet, terlebih perempuan yang biasanya berhubungan dengan dokter obgyn saat akan melahirkan.
Hold my beer pic.twitter.com/Ws8HPgi6PI— sisice (@JakaWiradinata) April 16, 2021
Kritik turut dilontarkan oleh pemilik akun Twitter @ameliachasanda, yang mengaku tidak percaya pada dokter obgyn laki-laki.
"That's whyyy i don't truat male obgyn. Udah paling bener sama perempuan aja, apalagi mereka pernah punya pengalaman hamil jg," tulis pemilik akun Twitter @emaliachansanda.
"Sumpah kesel banget, bidanku aja mau VT sebisa mungkin ga berkali2 biar gak bikin trauma, lu bayangin aja ya lagi nahan kontraksi, mules, sakitnya kayak apa trus di VT makin sakit. Ini dokter ga bisa dengan minta maaf dong, kkasihsanksi yang tegas," tulis pemilik akun Twitter @Zahratulqisthi.
"Msih bingung kenapa hal-hal begini ada aja dibikin konten :) padahal nakes loh, baru kemaren ad perawat cewek dijahatin keluarga pasien, lah ini klakuannye :) ya emg sih perspektif org tuh beda mahamin maksud awkward moment nya itu mn, ttp aja g seharusnya anj**r buat kontenan," tulis pemilik akun Twitter @EGA20071997.
"Ini tuh bisa masuk mesum, pelecehan gak sih? sumpah jijik banget," tulis pemilik akun Twitter @gppcurcol.
Diketahui, dokter viral karena konten TikTok tersebut bernama Kevin Samuel. Melihat akun Instagramnya, Kevin memiliki 97,5 ribu pengikut.
Kevin sendiri sempat membagikan momen wisuda di salah satu kampus swasta di Kota Bandung sebagai mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik.***