Intoleransi dan Radikalisme Masih Jadi Ancaman, Ini Langkah yang Dilakukan Polisi

- 31 Maret 2021, 13:58 WIB
Radikalisme dan intoleransi masih menjadi ancaman di tengah masyarakat, polisi ajak semua elemen untuk menghadapinya.
Radikalisme dan intoleransi masih menjadi ancaman di tengah masyarakat, polisi ajak semua elemen untuk menghadapinya. /PMJ News

PR BOGOR - Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman dan perbedaan.

Beragamnya keyakinan beragama tersebut membuat Indonesia rentan menghadapi isu intoleransi.

Hingga kini kasus intoleransi di Indonesia setiap waktunya masih mengalami peningkatan.

Bahkan tak hanya soal intoleransi, menurut Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Hendro Pandowo radikalisme juga masih menjadi ancaman di tengah masyarakat.

Baca Juga: Tahun Kedua Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19, Muhammadiyah Terbitkan Edaran Soal Pelaksanaan Ibadah

Baca Juga: Pertamina Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Korban Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Kasus intoleransi dan radikalisme seakan tak ada habisnya, bahkan semakin menjamur.

"Intoleransi dan radikalisme menjadi ancaman yang harus diwaspadai dan dihadapi," ujar Brigjen Pol. Hendro Pandowo sebagaimana dikutip PRBogor.com dari Tribata News.

Melihat kondisi yang demikian, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku prihatin atas masih terjadinya perilaku pola pikir diskriminatif dari kaum mayoritas kepada kaum minoritas di Indonesia.

Pemerintah juga sudah melakukan berbagai cara untuk menangkal isu intoleransi dan radikalisme.

Baca Juga: Tadinya Beli Siput Laut untuk Dimakan, Wanita Ini Heran Temukan Mutiara Seharga Ratusan Juta di Dalamnya

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri, 31 Maret 2021: Alya Kepergok Curi Data Perusahaan, Dewa Laporkan ke Polisi

Wakapolda Metro Jaya mengajak seluruh elemen untuk mencegah terjadinya aksi terorisme.

Tak hanya itu, untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat, pihaknya bersama TNI, dan Satpol PP mengadakan patroli skala besar di beberapa daerah, satu di antaranya di Ibu Kota Jakarta.

Polisi juga akan mengerahkan personel gabungan di sejumlah objek vital, sentra ekonomi hingga lokasi strategis lainnya.

Semua langkah tersebut dilakukan sebagai respon pasca ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar.

Baca Juga: 'Labrak' Raffi Ahmad Sedang Video Call dengan Wanita Lain, Nagita Slavina Emosi: Kamu Mau Chek-In Sama Cewek?

Ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral terjadi pada Minggu, 28 Maret 2021.

Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki soal kasus bom bunuh diri tersebut.***

 

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Tribata News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah