Mensos Risma: Saat Jadi Wali Kota Surabaya, Saya Paling Keras Menangani Pandemi Ini

- 10 Maret 2021, 13:04 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menteri Sosial Tri Rismaharini. /Foto: Instagram @kemensosri/

PR BOGOR - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma mengatakan saat menjadi Wali Kota Surabaya, dirinya merupakan sosok yang paling keras dalam menangani pandemi Covid-19.

"Saat saya menjadi wali kota Surabaya, teman-teman Badan Nasional Penanggulangan Bencana hafal, saya paling keras menangani pandemi ini, mungkin tidak ada yang sekeras saya," kata Risma, Selasa 9 Maret 2021.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Selasa 9 Maret 2021.

Baca Juga: Buntut Tudingan Young Lex Plagiat Video Musik Lay EXO, Three Kingdoms Berikan Klarifikasi dan Permintaan Maaf

Risma mengakui dirinya tidak ragu jika harus beradu mulut dalam menyampaikan informasi seputar Covid-19.

Ia menyampaikan tentang risiko penularan Covid-19 yang tinggi di lingkungan keluarga ke para anak muda tersebut.

"Saya jelaskan, 'Nak, kamu masih muda, kamu kuat. Tapi kalau kamu kena dan pulang, kamu menularkan orang tuamu, kalau terjadi apa-apa kepada orang tuamu, kamu seperti apa? Langsung mereka 'iya, maaf bu maaf," ujarnya.

Baca Juga: Apakah Aldebaran Memberi Izin Nino untuk Tes DNA? Berikut Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini, 10 Maret 2021

Tak hanya itu, Risma mengklaim dirinya juga berhasil menurunkan laju penularan virus corona secara drastis selama memimpin Surabaya.

Bahkan, kala itu Surabaya sempat dikategorikan menjadi zona hitam sebab tingkat penularan yang sangat tinggi.

Sebagaimana diberitakan Galamedianews.com sebelumnya dalam artikel "Klaim Jadi Sosok Paling Keras Tangani Covid-19, Mensos Risma: Mungkin Tak Ada yang Sekeras Saya", Kota Surabaya pada 1 Juni 2020 lalu masuk kategori zona hitam penyebaran virus corona berdasarkan data Pemprov Jawa Timur.

Baca Juga: Tampil di Grammy Awards 2021, BTS Bongkar Pengakuan Spesial, Salah Satunya untuk ARMY

Saat itu, kasus di Surabaya mencapai 2.633 orang, padahal di kabupaten/kota lain mayoritas masih ratusan kasus.

Politikus PDIP itu mengakui kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Surabaya itu memang tinggi saat itu.

Namun, kata Risma, kasus Covid-19 tinggi lantaran pihaknya menggencarkan tes cepat atau rapid test hingga tes swab massal secara gratis di berbagai titik.

Baca Juga: 4 Kisah Mengharukan Tentang Jimin BTS, Dijamin Bisa Bikin ARMY Tersenyum

"Saya bisa membuktikan bahwa Surabaya turun drastis saat itu dari yang merah, hitam, kemudian berangsur-angsur, bahkan sempat jadi kuning waktu saya tinggal dan saya kembali ke Jakarta," katanya.

Risma meminta seluruh pihak bekerja sama mengendalikan pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tak menunda mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, apabila vaksinasi tertunda, penyebaran virus semakin tak terkendali.

Baca Juga: Bocoran Buku Harian Seorang Istri Rabu, 10 Maret 2021: Tiga Kali Gagal, Dewa dan Nana Jadi Malam Pertama?

"Karena itu ada beberapa negara bahkan mereka menyampaikan kami akan hidup berdampingan dengan pandemi," ujarnya.

Salah satu pemimpin negara yang meminta warganya hidup berdampingan dengan virus corona adalah Presiden Joko Widodo pada Mei 2020 lalu.

Kalai itu, Jokowi mengajak masyarakat untuk hidup berdamai dengan virus yang telah menewaskan puluhan ribu orang di Indonesia saat ini.*** (Dicky Aditya/Galamedianews.com)

 

Editor: Yuni

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x