Tabur Bunga Jadi Momen Terakhir Keluarga dan Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182

- 22 Januari 2021, 15:06 WIB
Suasana tabur bunga oleh keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari KRI Semarang. Tabur Bunga Jadi Momen Terakhir Keluarga dan Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182.
Suasana tabur bunga oleh keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari KRI Semarang. Tabur Bunga Jadi Momen Terakhir Keluarga dan Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182. /antara


PR BOGOR - Keluarga dan kerabat korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 bersama Basarna melakukan tabur bunga di tempat kejadian kecelaan pada Jumat, 22 Januari 2021.

Sejumlah perwakilan dari pihak keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 dan Badan SAR Nasional atau Basarnas menabur bunga di sekitar Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara menggunakan KRI Semarang.

Kegiatan tabur bunga diawali dengan doa bersama yang dipimpin beberapa tokoh agama, lalu dilanjut dengan tabur bunga.

Baca Juga: Tak Henti Ciumi Foto Korban Sriwijaya Air SJ182, Ibunda Dinda Amelia: Adek Pulang ya Nak

Kegiatan tabur bunga dilakukan langsung di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Secara bergantian, pihak keluarga korban pesawat Sriwijaya Air itu diberikan kesempatan untuk menaburkan bunga hingga prosesi tabur bunga selesai sekitar pukul 10.05 WIB.

Setelah lakukan tabur bunga, pihak KRI Semarang kembali melaju menuju dermaga JICT II.

"Tabur bunga ini sebagai penghormatan terakhir kepada seluruh penumpang yang menjadi korban Sriwijaya Air SJ-182," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena dikutip PRBogor.com dari PMJ News, Jum'at, 22 Januari 2021.

Baca Juga: Google Earth Tampilkan Pesan S.O.S 'Tolong Kami' Tak Jauh dari Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182

Dapat diketahui, kejadian hilangnya kontak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute peterbangan Jakarta-Pontianak ini telah terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021, di sekitar perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki pada pukul 14.40 WIB.

Pesawat ini mengalami hilang kontak saat pesawat dalam keadaan di posisi 11 nautical mile di sebelah utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, banteng setelah melewati ketinggian di 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga: Siang Ini Jokowi Akan Kunjungi Posko Darurat Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Opersi pencarian dan penyelamatan korban ditutup

Operasi pencarian dan penyelamatan korban Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu resmi ditutup pada pukul 16.57 WIB, Kamis, 21 Desember 2021.

Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena menyampaikan duka yang mendalam bagi seluruh korban yang meninggal dalam tragedi ini.

Jefferson Irwan menyebutkan, pihaknya mendapatkan dukungan yang sangat luar biasa, baik dari Kabasarnas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI-Polri, dalam mencari dan mengupayakan secepat mungkin untuk pencarian korban dan evakuasi.

"Sampai dengan saat ini dukungan itu tetap kami rasakan, dan kami sampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya," kata dia dalam konferensi pers penutupan Operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 di JITC 2, Kamis, 21 Januari 2021.

Tidak lupa dirinya menyampaikan kepada para keluarga korban mengucapkan turut berbelasungkawa, turut berdukacita yang sangat mendalam.

"Kami berharap bahwa dengan doa-doa yang dipanjatkan oleh masyarakat, keluarga dapat diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi musibah ini, terutama korban mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah," paparnya.

Diperpanjang dua kali

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, operasi SAR sempat diperpanjang dua kali.

Kemudian setelah melalui pertimbangan teknis, temuan korban, efektifitas, pertemuan beberapa kali dengan pihak keluarga korban, Basarnas melakukan rapat bersama instansi lain.

Hasilnya kata dia, Pencarian dan Pertolongan terhadap Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air, SJ-182, PK-CLC di Perairan Kepulauan Seribu, secara resmi ditutup.

"Memasuki hari terakhir perpanjangan kedua ini, tentunya kita telah melakukan evaluasi pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan dengan semaksimal mungkin," kata Bagus Puruhito di JITC 2.***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x