Tanggapi Cuitan Politisi Demokrat Soal Diskusi FPI, Mahfud MD: Jenderal Tua yang Mana?

- 1 Januari 2021, 19:46 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD./Twitter/@mohmahfudmd/
Menko Polhukam, Mahfud MD./Twitter/@mohmahfudmd/ /

PR BOGOR - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief membuat cuitan dalam akun Twitternya yang ditujukan untuk Menko Polhukam, Mahfud MD.

Ia menuliskan harapan agar Menko Polhukam mau berdiskusi dengan masyarakat.

Diskusi tersebut diduga mengarah kepada pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pada 30 Desember 2020 lalu.

Baca Juga: Resmi Pacaran dengan Hyun Bin, Son Ye Jin Ungkapkan Perasaannya: Saya Bersyukur Bertemu Orang Baik

"Mudah-mudahan Pak Prof @mohmahfudmd mau berdiskusi dan mendengarkan civil society yang pasti tak menjerumuskan," tulis Andi Arief dalam akun Twitternya, Jumat, 1 Januari 2021.

Andi Arief juga mengatakan mendengarkan aspirasi dari masyarakat lebih baik dibanding mendengar pandangan menyesatkan dari 'jenderal tua'.

Mengenai siapa jenderal tua yang dimaksud, ia tidak menyebutkan detailnya.

Baca Juga: KABAR BAIK, Jokowi Gratiskan Biaya Pembuatan SIM Gratis, Ini yang Berhak Mendapatkannya

"Ketimbang mendengar pandangan-pandangan yang bisa menyesatkan dari jendral tua yang sudah terbukti menyesatkan dan melanggar HAM," tulisnya.

Cuitan tersebut pun langsung ditanggapi oleh Mahfud MD.

Ia mempertanyakan mengenai Jenderal Tua mana yang dimaksud.

Baca Juga: Sering Digosipkan Sejak 2018 Lalu, Hyun Bin dan Son Ye Jin Dikabarkan Sudah 8 Bulan Pacaran

Pasalnya, menurut Mahfud MD, ada banyak jenderal yang sering berdiskusi dengannya.

"Jenderal Tua yg mana, Dinda? Bnyk jenderal senior yg sering berdiskusi dgn sy spt Pak SBY, Pak Prabowo, Pak LBP, Pak Tri, Pak Saiful S. 2 hr lalu sy malah dpt kartu greeting dari Pak SBY yg berlatar foto alam yg sangat indah hal potretan Almrhm Bu Ani SBY. Hormat utk Pak SBY," tulis Mahfud MD.

Seperti diketahui, Pemerintah secara resmi memutuskan untuk membubarkan segala kegiatan operasi Front Pembela Islam (FPI) pada Jumat, 30 Desember 2020 lalu.

Baca Juga: Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya Bocah SMP, Polisi: Sejak Umur 8 Tahun Bisa Buat Akun Palsu
Alhasil, keputusan itu menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Gabungan aparat Polri dan TNI juga telah menggeruduk markas dan mencopot seluruh atribut FPI di Petamburan.

Sementara itu, FPI akhinya membentuk organisasi baru bernama Front Persatuan Islam.

Baca Juga: Isi Maklumat Kapolri tentang Larangan Kegiatan FPI, Tegas Imbau 'Mohon Tak Sebarkan Konten'

Kendati membentuk organisasi baru, nyatanya Mahfud MD tak mempermasalahkan hal itu.

Dengan alasan tak melanggar hukum dan tak mengganggu ketertiban umum.***

Editor: Yuni

Sumber: Twitter @MahfudMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x