Hari Antikorupsi Sedunia, Jokowi Tegas 'Meski Listrik di KPK Padam, Pemberantasan Tidak Boleh

- 16 Desember 2020, 14:23 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hari Anti Korupsi, Presiden Jokowi: Berantas Korupsi Jangan ‘Padam’ walau Listrik KPK Padam /.*/ANTARA/Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/pri
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hari Anti Korupsi, Presiden Jokowi: Berantas Korupsi Jangan ‘Padam’ walau Listrik KPK Padam /.*/ANTARA/Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/pri /

PR BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pemberantasan korupsi di Indonesia tidak boleh padam.

Ia juga berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan langkah-langkah sistematis dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sebelumnya, perayaan Hari Antikorupsi Sedunia pada 2020, diwarnai dengan listrik padam di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu 16 Desember 2020. Akibatnya, acara sempat terganggu beberapa saat.

Baca Juga: Ramalan Shio 2021, 3 Shio Ini Diprediksi Cocok untuk Menikah dan Bakal Terima Banyak Keuntungan

"Meskipun listrik di KPK padam, tapi pemberantasan korupsi tidak boleh padam," kata Presiden Jokowi, dikutip oleh Pikiranrakyat-bogor.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI pada Rabu, 16 Desember 2020.

Pernyataan tersebut Presiden Jokowi sampaikan dalam sambutannya pada Peringatan Hakordia yang digelar secara virtual dari Istana Negara, Jakarta pagi tadi.

Dalam upaya tersebut, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa pendidikan anti korupsi harus diperluas untuk melahirkan generasi masa depan yang anti korupsi.

Baca Juga: Ramalan Shio 2021, Shio Babi Diprediksi Bakal Banyak Peroleh Keuntungan di Tahun Kerbau

“Mengembangkan budaya anti korupsi dan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan hulu yang penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi,” ucap Jokowi.

Selain itu, lanjutnya,  membangun sistem yang menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi juga merupakan kunci utama.

“Semua lembaga pemerintahan harus terus meningkatkan transparansi, meningkatkan akuntabilitas, melakukan penyederhanaan proses kerja dan proses pelayanan kepada masyarakat untuk meminimalisir peluang korupsi, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Ramalan Shio 2021, 3 Shio yang Diprediksi Bakal Temukan Jalan Mulus dalam Asmara

Selanjutnya Preseden Jokowi mengungkapkan, reformasi di sektor perizinan dan layanan publik yang tengah dilakukan pemerintah merupakan upaya penting untuk memperkecil peluang terjadinya korupsi.

“Pemerintah berusaha keras untuk melakukan reformasi struktural secara besar-besaran. Regulasi yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit terus akan kita pangkas,” tutur dia.

Sektor yang berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat banyak serta memengaruhi ekosistem berusaha terutama pada UMKM menjadi perhatian utama pemerintah.

Baca Juga: Natal 2020, 5 Rekomendasi Lagu Natal versi BTS, Cocok untuk Dinyanyikan di Perayaan Natal

"Mekanisme dan prosedur birokrasi yang rumit kita sederhanakan yang kemudian didukung dengan penggunaan teknologi digital, seperti e-budgeting, e-procurement, e-audit dan aplikasi-aplikasi lainnya,” ungkap dia.

Pembenahan sistem yang sedang dilakukan tersebut, ungkap Presiden, memerlukan dukungan pengawasan yang efektif. Baik yang dilakukan oleh pengawas internal di institusi pemerintah maupun pengawas eksternal yang melibatkan beberapa lembaga di luar pemerintah.

“Juga dengan mengundang partisipasi publik untuk mengawasi kerja aparat pemerintah,” paparnya.

Baca Juga: Usai Jalani Pemeriksaan Soal Kasus Kerumunan, Ade Yasin: Tadi Dimintai Keterangan, 50 Pertanyaan

Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan, profesionalitas aparat penegak hukum mempunyai posisi yang sangat sentral dalam penindakan dan juga pencegahan.

Namun, orientasi dan mindset dalam pengawasan dan penegakan hukum harus diarahkan untuk perbaikan tata kelola dan pencegahan korupsi.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan dan konsistensi yang luar biasa. Diperlukan juga orkestrasi kebersamaan yang luar biasa untuk melakukan pencegahan.

Baca Juga: Upaya Pengelolaa Air Bersih di Danau Bogor Raya, Dedie A Rachim: Ditargetkan Revitalisasi 1 Tahun

"Butuh inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang bagi terjadinya korupsi. Perlu tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku pidana korupsi," paparnya.

Langkah yang sistematis tersebut, kata Presiden, diharapkan dapat lebih meningkatkan efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi.

"Saya berharap dengan langkah-langkah yang sistematis, yang sistemik dari hulu sampai hilir kita bisa lebih efektif memberantas korupsi, lebih efektif memberantas kemiskinan dan mengurangi pengangguran, dan menjadikan Indonesia negara maju yang kita cita-citakan,” pungkasnya.***

Editor: Yuni

Sumber: Sekretariat Kabinet RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x