Politisi Gerindra itu menilai, menyusun naskah khutbah jumat berarti otoritas terlalu jauh ikut campur tangan terhadap ruang ibadah di masyarakat.
Menurutnya, naskah khutbah jumat yang akan disusun Kemenag tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan baru di tanah air.
"Terlalu jauh campur tangan pemerintah mengurusi ruang ibadah n akan timbulkan kegaduhan baru," ungkapnya.
Khutbah Jumat mau disesuaikan selera @Kemenag_RI ? Ini menunjukkan paranoid thd khutbah, artinya tak percaya pd ulama, kyai atau habaib yg jd khatib. Terlalu jauh campur tangan pemerintah mengurusi ruang ibadah n akan timbulkan kegaduhan baru. https://t.co/MGU7GpsTAP— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 24, 2020
Sementara itu, Kamaruddin berharap pada Januari 2021 Kemenag sudah mulai menerbitkan naskah yang diupload melalui website Ditjen Bimas Islam.
Baca Juga: Sebelum Ditangkap Novel Baswedan dan Tim, DPR Ingatkan Edhy Prabowo Soal Benih Lobster: Hati-Hati
Baca Juga: Terkait Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo, Nama Susi Pudjiastuti Jadi Trending Topic di Twitter
Baca Juga: Ditangkap KPK Malam Tadi, Laporan Kekayaan Menteri KKP Edhy Prabowo Mencapai Rp 7,4 Miliar
"Tidak boleh ada kesalahan dan hal yang tidak baik dalam konteks penyusunan naskah khutbah Jumat. Bila kita sajikan naskah khutbah yang bermutu berkualitas serta disukai umat, maka ini dapat berjalan secara masif," tegas Kamaruddin.
Usia membuka FGD, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin bersama para peserta berdiskusi terkait persiapan dan penyusunan Khutbah Jumat.