Buntut Gunung Merapi Erupsi 1.558 Jiwa Diungsikan, Kebanyakan dari Kelompok Rentan, Kata BNPB

14 November 2020, 22:56 WIB
Gunung Merapi alami gempa guguran. /kartika mahayadnya/pikiran rakyat

PR BOGOR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sekira 1.558 jiwa pengungsi letusan Gunung Merapi dievakuasi, pada Sabtu, 14 November 2020.

Dari jumlah warga yang dievakuasi itu mayoritas berasal dari daerah Magelang yakni sebanyak 814 jiwa, Klaten 307 jiwa, Boyolali 253 jiwa dan Sleman 184 jiwa.

Tidak hanya itu, otoritas juga mengevakuasi hewan ternak sebanyak 3.066 jiwa, dengan rincian di Kabupaten Boyolali berjumlah 2.874 ekor, Klaten 113 dan Sleman 79.

Baca Juga: Tidak Sebut Nama, Doni Monardo Singgung Tokoh Bisa Mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19

Baca Juga: Siap-Siap dan Lengkapi Persyaratannya dari Sekarang! Jadwal Seleksi CPNS 2021 Sudah Keluar

Baca Juga: Sempat ikuti Bimbingan Pranikah, Sule Siap Nikahi Nathalie Holscher Besok, Bakal Disiarkan di ANTV

BNPB mendorong agar kesiapsiagaan ditingkatkan hingga ke tingkat desa menghadapi letusan Gunung Merapi dan juga pandemi Covid-19.

“Ancaman bahaya yang dihadapi tidak hanya erupsi Gunung Merapi tetapi juga pandemi Covid-19 sehingga apa yang harus dilakukan mengacu pada dua hal tadi,” kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan saat melakukan konferensi pers di Pusdalops DIY sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, pada Jumat, 13 November 2020.

Dia menyampaikan, pemerintah pusat serius merespon adanya erupsi Gunung Merapi dengan hadir langsung di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Malam Ini Ada Pernikahan Syarifah Najwa Shihab dan Irfan Alaydrus, Ini Rekayasa Lalin di Petamburan

Baca Juga: Hati-Hati PVMBG Ungkap Terjadi Pergerakan Tanah di Jawa Barat: Tampak di Bogor, Cianjur dan Sukabumi

Baca Juga: Nikahi Nathalie Holscher Meski Terpaut Usia 16 Tahun, Sule: Aku Senang Menemukan Pasangan Hidup Aku

Selain itu, Lilik mengklaim, Pemda juga telah berupaya melakukan kesiapsiagaan, termasuk di empat kabupaten, yaitu Kabupaten Sleman, Boyolali, Klaten dan Magelang.

“Kami memastikan semua SOP (standard operating procedure) yang selama ini sudah berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Menanggapi erupsi Gunung Merapi, Dia mengatakan, mulai tahun 2010 lalu desa-desa yang berada di lereng sudah menerapkan kesiapsiagaan bencana.

Baca Juga: Mohamed Salah Positif Covid-19 Sebagai OTG, Pelatih Liverpool Jurgen Klopp Semakin Terpukul

Baca Juga: CPNS 2021 Dibuka Bulan Maret, Berikut Susunan Formasi yang Dibuka dan Persyaratan yang Dibutuhkan

Baca Juga: Besok Sule dan Nathalie Holscher Menikah, Disiarkan Langsung di ANTV di Program Sunah Till Jannah

Warga juga sudah bisa menanagani secara mandiri bila sewaktu-waktu ada Gunung Merapi erupsi dengan menerapkan kesiapsiagaan bencana.

Sementara itu, Lilik berharap para pengungsi ini tidak menimbulka klaster baru penyebaran pandemi Covid-19.

Demi memperkecil penularan, pihaknya sudah menyiapkan lokasi pengungsian sesuai protokol yang ada.

Tempat pengungsian telah disekat dan menerapkan protokol kesehatan, seperti rapid test saat warga mulai masuk.

Baca Juga: Penuh Haru Usai Terpisah Hampir 3 Tahun, UAS Langsung Meluk Erat Habib Rizieq Shihab saat Bertemu

Baca Juga: 38 Timnas U-19 Dipanggil Shin Tae Yong untuk TC di Jakarta, PSSI Berencana Kirim Timnas ke Belanda

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Nikahkan Putrinya, Najwa Shihab, Wagub Riza Patria: Tolong Perhatikan 3M

“BNPB akan mendukung swab antigen relawan-relawan yang akan bekerja melayani warga yang dievakuasi apabila terjadi letusan nanti,” ujar Lilik.

Di samping itu, Lilik juga menyampaikan pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan moda komunikasi maupun peringatan dini dapat berjalan dengan baik.

Komunikasi itu itu berupa sirine, radio komunikasi, jalur evakuasi atau alat tradisional kentongan.

Dengan kesiapan yang telah dilakukan tersebut, ia berharap erupsi Gunung Merapi tidak menimbulkan korban atau zero victim.

Baca Juga: Video Syur Mirip Artis Gisel, 2 Orang Pelaku Diamankan, Kini Giliran Aktornya yang Diburu Polisi

Baca Juga: Siswa Bogor Berpeluang Dapat Beasiswa, Segera Lengkapi Persyaratan Administrasi di bit.ly/Bersekolah

Baca Juga: Mohamed Salah Positif Covid-19, Menghadapi Leicester City Pekan Depan Liverpool Semakin Krisis

Kendati begitu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida memastikan, tingginya aktivitas vulkanik Gunung Merapi tidak ada kenaikan yang signifikan.

Guguran lava yang sudah agak jauh. Beberapa kali terjadi guguran di sisi barat dan barat laut. Guguran sempat terpantai dengan jangkauan beragam, 1 km, 2 km dan 3 km.

“Kondisinya stabil tetapi tinggi,” ujarnya.

“Ada desakan magma dari dalam sehingga terjadinya material di puncak tidak stabil. Saat ini lava yang gugur adalah material lama, sisa erupsi yang lama. Lava yang baru belum muncul,” ungkapnya.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler