PR BOGOR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Adian Napitupulu mengatakan ambisi dan imajinasi seorang menteri jauh lebih berbahaya dari aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan dalam menyikapi sindiran Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang mengatakan, ada menteri yang memiliki ambisi untuk maju di Pemilihan Presiden tahun 2024.
"Ambisi dari imajinasi menteri bisa lebih berbahaya dari demonstrasi," ujarnya, sebagaimana melansir RRI, Jumat 30 Oktober 2020.
Baca Juga: Menag Fachrul Razi Buka Rakernas XII PGLII, Ajak Umat Kristiani Bangun Solidaritas Antar Umat
Menurut Adian Napitulu yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Nasional Aktivis 98 itu, Hasto Kristiyanto memiliki banyak mata dan telinga untuk mendapat informasi baik secara formal maupun informal, secara struktural maupun non struktural.
Atas hal tersebut, dia menilai peringatan tersebut tidak bisa dianggap angin lalu semata.
"Karena tentu Sekjen PDI Perjuangan telah melakukan verifikasi berlapis terhadap semua informasi dan data dari berbagai lapisan masyarakat di berbagai daerah," ujar Adian Napitupulu.
Baca Juga: Upah Minimum 2021 Tak Naik, KSPI: Apakah Presiden Sudah Tahu? atau Keputusan Sepihak Menaker?
Apalagi, tambah dia, peringatan serupa pernah disampaikan Hasto jauh hari sebelumnya, yaitu menjelang pelantikan kabinet 2019 lalu.
"Sebagai Partai Politik, boleh jadi ketika peringatan pertama dan dua tidak disikapi dengan serius maka tidak tertutup kemungkinan pernyataan politik menjadi tindakan politik konstitusional dalam beragam bentuknya. Mungkin apa yang dialami oleh Menteri sebelumnya bisa dipetik jadi pelajaran," katanya.
Lebih lanjut kata dia, peringatan ini tentunya berangkat dari upaya Sekjen PDI Perjuangan untuk menjaga Presiden RI Joko Widodo dari potensi potensi negatif yang merugikan akibat ambisi menteri tersebut.
Baca Juga: Kecam Keras Pernyataan Emmanuel Macron Soal Islam, PKS Kirim Surat Terbuka, Begini Isi Suratnya
"Seperti menyebarkan program program yang tidak lebih dari gimmick gimmick tanpa dampak positif yang bisa dirasakan Rakyat apalagi dalam situasi Pandemi saat ini," ujarnya.***