DLH DKI Jakarta Kumpulkan 398 Ton Sampah, Buntut Aksi Unjuk Rasa Penolakan UU Cipta Kerja

9 Oktober 2020, 16:40 WIB
PETUGAS Kebersihan saat membersihkan jalanan titik pusat massa aksi penolakan UU Cipta Kerja.* /ANTARA /

PR BOGOR - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengumpulkan sampah dari sisa-sisa massa aksi penolakan UU Cipta Kerja di wilayah DKI Jakarta.

Kepala DLH DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan sampah yang terkumpul mencapai 398 ton.

Dikatakan Andono, sampah ini tersebar di sepanjang Jalan MH Thamrin arah Kota dan Jalan MH Thamrin-Blok M memiliki volume sampah terbanyak dari sisa demonstrasi.

Baca Juga: Akui Suka Karya-karyanya WS Rendra, Fadli Zon Bacakan Puisi Berjudul 'Sajak Pertemuan Mahasiswa'

Ia mengatakan, jumlah sampah pada dua jalur itu banyak karena konsentrasi massa terpusat di wilayah tersebut.

“Sampah itu dari sisa aksi massa di seluruh wilayah Jakarta,” katanya.

“Ini yang paling krusial, tapi intinya seluruh seluruh wilayah tetap kita jaga kondusivitasnya,” tutur Andono lagi, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com pada laman Antara News, Kamis, 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Kabar Baik! Pemkab Bogor Bakal Pasang Wifi Gratis Sebanyak 240 Titik di 40 Kecamatan

Sementara itu, Yogi, Humas DLH DKI Jakarta, menambahkan petugas mengumpulkan segala jenis sampah berupa sisa pembakaran dan puing termasuk material keras seperti pecahan kaca maupun batu.

DLH DKI Jkarata mengarahkan 12 unit mobil penyapu jalan otimatis (road sweeper), 20 unit truk sampah anorganik, 12 mobil pickup, 30 truk sampah typer.

Selanjutnya, 1.000 petugas Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP), 500 satu guna membersihkan sisa sampah, dan 1000 karung.

Baca Juga: Cek Fakta: Hari Ini Kemkominfo Blokir Medsos akibat Memanasnya Penolakan UU Cipta Kerja, Benarkah?

Berkenaan dengan itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk memperbaiki fasilitas umum Pemprov DKI Jakarta akibat aksi massa.

“DKI yang akan membiayai, tadi sudah diprediksi sudah dihitung kira-kira (butuh) Rp25 miliar,” ujar Anies.

Imbas dari demonstrasi, banyak fasilitas umum yang mengalami kerusakan, termasuk 18 halte Transjakarta yang dimiliki BUMD PT Transportasi Jakarta, dan beberapa diantaranya dibakar oleh massa tak dikenal.

Baca Juga: 3 Kepala Daerah Turun Bertemu Pengunjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Pengamat 'Sikap yang Tepat'

Anie mengatakan, untuk halte-halte yang rusak, akan disiapkan halte sementara untuk bisa beroprasi secepatnya melayani warga.

Berdasarkan data dari pihak Transjakarta, ada 18 halte yang jadi sasaran massa. Delapan dibakar, dan 10 lainnya mengalami rusak parah. ***

Editor: Yuni

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler