17 Perusahaan Tiongkok Senilai Rp500 Triliun Hijrah Ke Indonesia, Jadi Kado Kemerdekaan ke-75 RI?

18 Agustus 2020, 04:05 WIB
Tampak Perusahaan Industri PT Pupuk Kalimantan Tengah, anak perushaan Pupuk Indonesia/ /aturduit.com /aturduit.com

PR BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepalang senang mendengar adanya rencana relokasi pabrik dari Tiongkok ke Indonesia.

Setelah sebelumnya ada tujuh yang sudah pasti pindah, kini ada 17 perusahaan hampir pasti pindah.

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menyebutkan, ada potensi investasi perusahaan yang akan merelokasi pabriknya ke Indonesia kembali bertambah 17.

Baca Juga: HUT ke-75 RI Tim Merauke Bertugas Turunkan Merah Putih, Komandan Upacara Kepala Densus 88 Antiteror

Sebanyak 17 perusahaan tersebut, nilainya mencapai 37 miliar dolar AS (sekitar Rp 544 triliun).

Direktur Utama Holding PTPN III Muhammad Abdul Ghani mengungkapkan, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 17 perusahaan ini sudah menyatakan minatnya untuk relokasi pabrik ke dalam negeri.

Salah satu perusahaan yang telah menyatakan komitmennya adalah LG Chemical dengan potensi investasi mencapai 9,8 miliar dolar AS (Rp 142,98 triliun) dan berpotensi menyerap tenaga kerja sekitar 14.000 orang.

Baca Juga: Kabar Membanggakan, Upacara Virtual Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia Pecahkan Rekor MURI

"Proses relokasinya sudah mencapai 60% - 70%. Mudah-mudahan informasi ini bisa terealisasi untuk segera investasi di KIT (Kawasan Industri Terpadu) Batang," kata Ghani dalam siaran persnya, belum lama ini sebagaimana diberitakan di Galamedia.com.

Dia menjelaskan, sejak awal kawasan industri terpadu (KIT) Batang dipersiapkan, sudah ada tujuh perusahaan yang siap merelokasi pabriknya ke Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Galamedia.com dengan judul 'Boyong Rp 500 Triliun Lebih, 17 Perusahaan asal China Bakal Hijrah ke Indonesia'.

Sebanyak tujuh perusahaan tersebut, di antaranya PT Meiloon Technology (Taiwan), PT Sagami Indonesia (Jepang), PT CDS Asia (Amerika Serikat), PT Kenda Rubber Indonesia (Taiwan), PT Denso Indonesia (Jepang), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Jepang), dan PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan).

Baca Juga: Penuh Haru, Polisi Berhentikan Pengendara Sejenak Kumandangkan Indonesia Raya Tepat di HUT ke-75 RI

Dari tujuh perusahaan ini saja nilai investasinya mencapai 850 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,9 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 ribu orang.

Konsorsium pengembangan KIT Batang terdiri dari PTPN IX dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan (PP) dan Perusahaan Daerah Aneka Usaha Kabupaten Batang.

Konsorsium ini tengah mendata kebutuhan investor, terkait kebutuhan lahan, debit air, listrik, dan gas, paralel dengan perencanaan master plan yang segera difinalisasi.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang Nominal Rp75.000 yang Diluncurkan Bertepatan Hari Kemerdekaan ke-75 RI

"Karenanya kepada investor dipersilakan untuk memberikan informasi kebutuhan teknis dan spesifikasinya agar dapat mengakomodir apa yang diinginkan oleh investor," ungkapnya.

"Sehingga lebih bisa mengakselerasi pekerjaan perencanaan dan konstruksi di Site, mengingat diharapkan awal tahun 2021 lokasi sudah ready to build," jelas dia.

Dalam hal penyediaan infrastruktur dasar seperti jalan akses utama/main road, simpang susun dari Jalan Tol langsung menuju Site, sumber air baku, Dry Port, direncanakan akan bersinergi dengan pemerintah melalui APBN.

Baca Juga: Pesan Presiden ke-6 RI Peringati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, SBY: Kita harus Bersatu

Jaringan listrik telah bersinergi dengan PLN, serta jaringan gas akan menyambung dengan pipa transmisi Cirebon-Semarang, sehingga KIT Batang betul-betul siap untuk ditempati oleh investor dengan menawarkan harga yang kompetitif.

"Harapan kami tentunya semakin banyak investor yang berinvestasi di Indonesia untuk membantu kemajuan proyek industri dan sekaligus dapat membantu langkah pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional," tandasnya.***(Dicky Aditya/Galamedia News/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler