Di Tengah Massa Aksi Tolak RUU HIP, Habib Rizieq dari Mobil Komando Minta Jokowi Undurkan Diri

17 Juli 2020, 10:59 WIB
Habib Rizieq Shihab /dok

PR BOGOR - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundrukan diri dengan terhormat.

Permintaan itu disampaikan Habib Rizieq Shihab melalui rekaman suara yang dikeluarkan dari mobil komando di tenagh-tengah aksi massa penolakan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung MPR/DPR, Kamis 16 Juli 2020.

"Sudah saatnya Jokowi segera mengundurkan diri secara terhormat," kata Habib Riaieq sebahaimana diberitakan di Galamedia.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: VIRAL Trainee Wanita ILUV Beberkan Kelakukan Anggota, Sempat Minta Dirinya Tonton Video Intim Mereka

Habib Rizieq mengatakan, Jokowi sudah tak mampu mengelola negara dan menjalankan roda pemerintahan secara baik. Selama Jokowi memimpin, kata Rizieq, oligarki merajalela dan berbuat semaunya. Sementara rakyat sengsara dan kedaulatan negara semakin terancam.

"Pesan ini saya sampaikan secara tulus dan ikhlas untuk keselamatan negara untuk meraih rida Allah. Semoga hati jokowi terbuka dan mau menerima nasihat ini," ujarnya.

Dalam rekaman suara itu, Habib Rizieq juga memberi pesan kepada seluruh anggota DPR dan DPD, mengenai kondisi Indonesia yang sedang darurat kedaulatan di semua sektor.

Baca Juga: Banjar Bandang Masamba Tewaskan Puluhan Korban, Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Pulihkan Kondisi

Habib Rizieq pun meminta DPR mendorong MPR RI untuk menggelar sidang istimewa jika Jokowi tidak mau mengundurkan diri secara terhormat.

Artikel ini telah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Dorong MPR RI Gelar Sidang Istimewa, Habib Rizieq Tuntut Presiden Jokowi Mengundurkan Diri'.

Lebih lanjut, Habib Rizieq menyatakan masyarakat harus berani melawan ketika akhirnya Jokowi tak mau memundurkan diri.

Massa dari Gerakan Umat Islam Tolak Komunis (Gamis) Jatim berunjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/7/2020). Massa aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.

"Serta berani melawan dan mendobrak untuk menuju perubahan ke arah yang baik dan berkah," ujarnya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan, tidak ada alasan Jokowi mengundurkan diri.

Baca Juga: Omas Adik Mandra Meninggal Dunia, Keluarga Sebut Komedian Betawi Ini Sempat Dirawat di Rumah Sakit

Menyoali polemik RUU HIP sudah berakhir dan kini diganti RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Tidak ada alasan presiden mengundurkan diri. RUU HIP sudah berakhir pembahasannya dan diganti dengan RUU BPIP yang tidak memuat kontroversi apapun," kata Donny.

Sebelumnya diberitakan di Pikiranrakyat-bogor.com, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif membenarkan, pihaknya akan kembali berunjuk rasa dalam rangka menolak RUU HIP di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis 16 Juli 2020.

Baca Juga: Viral Mal Taman Anggrek Terjual Senilai Rp17 Juta, Pemilik Pastikan Iklan Tersebut Menyesatkan

Slamet mengklaim, pengunjuk rasa di aksi jilid II ini akan lebih besar daripada aksi sebelumnya.

Pasalnya, Aliansi Nasional Antikomunis (ANAK) NKRI yang terdiri dari PA 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-Ulama) mendapat dukungan 174 organisasi masyarakat (ormas).

Dia juga menyebut aksi itu dilakukan lantaran DPR/MPR tak kunjung mengindahkan maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait RUU HIP.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Komedian Senior Omaswati Meninggal Dunia

"Tuntutan kami masih sama, bahwa maklumat MUI belum ditanggapi serius oleh DPR RI," ujar Slamet.

"Tuntutan umat dan ormas di berbagai kabupaten kota dan provinsi juga sampai saat ini belum ditanggapi," tuturnya.***(Dicky Aditya/Galamedia News/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler