Anggota Polri Salah Tembak 2 Petani hingga Tewas di Poso, Fadli Zon: Mereka Tulang Punggung Pangan

7 Juli 2020, 08:09 WIB
FADLI Zon.* /tagar.id

PR BOGOR - Kasus salah tembak terhadap warga sipil yag berprofesi sebagai petani di Poso, Sulawesi Tengah menjadi sorotan anggota parlemen, salah satunya politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

Fadli Zon mempertanyakan tewasnya warga Poso yang diketahui berprofesi sebagai petani tersebut. Menurutnya, belajar dari kasus ini, nyawa di negeri ini terkesan murah.

"Murah sekali nyawa di Republik Indonesia, petani kok ditembak. Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan, tanpa petani rakyat makan apa? Ironis, gembar gembor Pancasila, petani ditembak mati," tulis Fadli Zon di akun twitternya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com, Selasa 7 Juli 2020.

Baca Juga: V BTS Kenang Kisahnya Sebelum Debut, Terasingkan Duduk Dekat Tong Sampah saat Anggota Lain 'Ngevlog'

Menyoali kasus salah tembak di Poso Sulawesi Tengah, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan tengah melakukan investigasi dugaan salah tembak terhadap warga Poso oleh tim Satgas Tinombala.

Polri menegaskan siap menindak tegas bila anggotanya melakukan pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) yang semestinya ditaati.

 

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan sebanyak 12 Anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Tinombala ditarik ke Jakarta guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Kabar Reshuffle Kabinet Indonesia Maju Kian Santer, Nama Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti Mencuat

Namun, Polri memastikan anggotanya sudah melakukan SOP yang benar dalam memburu 14 DPO kelompok teroris Ali Kalora.

“Bahwa kasus penembakan tersebut saat ini ditangani oleh Mabes Polri, pada tanggal 8 – 13 Juni 2020 lalu Danpas Pelopor dan Karo Provost telah berkunjung ke Poso, Sulawesi Tengah," kata Brigjen Awi Setiyono.

"Untuk melakukan investigasi terhadap 12 anggota atau 1 tim yang pada saat itu bertugas mengamankan wilayah itu,” ucapnya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Geser Lagu How You Like That Milik BLACKPINK, Tembang Kepastian Trending di Youtube

Menyoali kronologis kasus dugaan salah tembak tersebut. Pertama, Awi menjelaskan, Satgas Tinombala bentukan Polri ditugaskan ke Poso untuk memburu 14 DPO kelompok Ali Kalora.

Terkait insiden salah tembak yang terjadi di KM. 09 Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, anggotanya yang bertugas di perbatasan mengawasi secara ketat akses keluar masuk siapapun.

Saat itu, ada dua orang yang melewati akses itu. Namun, keduanya tidak mengikuti instruksi Satgas Tinombala untuk tidak bergerak sehingga diberikan tembakan peringatan.

Baca Juga: Denny Siregar Ancam Telkomsel ke Ranah Hukum, Dirugikan karena Data Pribadinya Terbongkar ke Publik

TKP penembakan yakni KM.09 Desa Kawende Kec. Poso Pesisir Utara Kababupaten Poso berdasarkan analisa Tim intelijen dan Tim IT merupakan wilayah merupakan zona merah yang sering muncul gangguan seperti kontak senjata.

Karena itu, demi menjaga keamanan dan keselamatan warga di wilayah tersebut dibentuklah Pos Sekat yang berfungsi sebagai kontrol yaitu bagi setiap warga yang hendak keluar atau masuk wilayah KM.09 harus melapor kepada petugas terlebih dahulu.

“Saat kejadian sore hari Pada tanggal 2 Juni 2020 pukul 15.15 WITA dan sedang hujan sehingga tidak ada masyarakat yang turun ataupun pulang. Kemudian pada saat kejadian kedua korban yang memasuki area KM.09 tidak melapor ke petugas Pos Sekat terlebih dahulu," ungkapnya.

Baca Juga: Ustadz Ahmad Zarkasih Sebut Harta Hakikatnya hanya Bayangan, Mahar Sandal Jepit harusnya Tak Masalah

"Sehingga sebagaimana aturannya, tim yang bertugas patut mewaspadai dan segera melakukan ambush (penyergapan / penghadangan) terhadap kedua orang tidak dikenal,” imbuhnya.

Awi mengungkapkan bahwa anggotanya sudah melakukan penyergapan sesuai SOP. Usai dilakukan tembakan peringatan, anggota Brimob menghampiri kedua orang tak dikenal itu dan ternyata mereka adalah warga dari desa tersebut. Mereka pun dilarikan ke posko untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Petugas sudah bertindak sesuai dengan SOP dalam penugasan yaitu melakukan upaya awal memberi peringatan dengan berteriak 'jangan bergerak' dan 'jangan melarikan diri'.

Baca Juga: V BTS Berharap Krisis Covid-19 Segera Usai, ARMY: Hatimu Terbuat dari Segala Sesuatu yang Baik-baik

Namun peringatan awal tersebut tidak dihiraukan sehingga petugas memberikan tembakan peringatan namun orang tersebut masih berupaya melarikan diri kemudian petugas melakukan penembakan mengakibatkan keduanya meninggal dunia.

Mengetahui yang ditembak jatuh, maka anggota Brimob menghampiri dan mengecek orang tersebut, ternyata mereka ada yang tahu bahwa korban berasal dari KM.09 yaitu Desa Kawende Kecamatan Poso Pesisir Utara.

"Selanjutnya terhadap korban dilakukan evakuasi ke desa,” ujarnya.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler