Hari Sumpah Pemuda 2021, Fadli Zon: Berhentilah Meminggirkan Orang atau Kelompok karena Beda Pandangan Politik

28 Oktober 2021, 17:16 WIB
Cuitan Fadli Zon di Hari Sumpah Pemuda. /Twitter/@fadlizon.

PR BOGOR - Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93, Kamis 28 Oktober 2021, pemerintah mengusung tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh.

Tema tersebut menurut Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon, mengandung pesan positif setelah dua tahun dihantam pandemi dan resesi ekonomi.

"Hari ini kita kembali memperingati peristiwa bersejarah tersebut. Masyarakat perlu bangkit dan tumbuh kembali. Namun tentu harus dengan persatuan," ucap Fadli Zon, dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari akun Twitternya @fadlizon.

Baca Juga: BTS Segera Memiliki Merchandise NFT Resmi Pertama Mereka, Inilah yang Perlu Kamu Ketahui

Fadli Zon, juga mengingatkan agar hentikan narasi-narasi Islamofobia dan terorisme yang dinilai menyudutkan Islam.

"Sebab, apapun perbedaan yang kita miliki hari ini, kita semua tetaplah bertanah air dan bertumpah darah satu, yaitu Indonesia," ujar Fadli Zon.

Dia juga mengatakan, bahwa semangat Sumpah Pemuda, harus menjadi tolok-ukur dalam persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: Sering Sakit Punggung? Inilah Perawatan dan Cara Mengatasinya di Rumah

"Berhentilah meminggirkan orang atau kelompok karena pandangan politik yang berbeda. Hentikanlah eksklusivitas sukuisme dalam rekrutmen politik atau jabatan lainnya," kata Fadli Zon.

Menurutnya, persatuan bukan hanya menjadi tugas pemerintah atau Presiden saja. "Kita semua juga memikul tanggung jawab tersebut," ucap dia.

"Itu sebabnya, di hari Sumpah Pemuda ini saya ingin mengajak, marilah kita sama-sama menjaga bangsa dan negara ini dari ancaman perpecahan," tandas Fadli Zon.

Baca Juga: Seorang Staf 'Hometown Cha Cha Cha' Menyerang Kim Seon Ho, Ungkap Kepribadian Aslinya di Lokasi Syuting

Fadli Zon, kembali mengingat terkait pernyataan dari Menteri Agama yang menyebut Kementerian Agama sebagai “hadiah” bagi umat beragama.

"Tertentu saja tak boleh. Ini malah menyebutnya sebagai hadiah buat ormas keagamaan tertentu," ucap Fadli Zon.

Dikatakan Fadli Zon, bahwa pernyataan Menteri Agama baru-baru ini, yang menyebut Kemenag hadiah negara untuk ormas keagamaan tertentu, adalah contoh sangat mencolok.

Baca Juga: Iis Dahlia Berikan Pesan untuk Rumah Tangga Rizky Billar dan Lesti Kejora: Karena Saya Gak Satu Pekerjaan

Bagaimana bisa seorang pejabat publik yang seharusnya mengayomi semua golongan malah melontarkan pernyataan yg memecah belah semacam itu?

Menurut Fadli Zon, dalam konteks pernyataan Menteri Agama tersebut, mestinya segera ada teguran terbuka. Untuk menjaga perasaan umat serta organisasi keagamaan lain yang telah diekslusi oleh pernyataan ceroboh.

Selain itu lanjutnya, sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, Presiden mestinya peka terhadap hal-hal yanh bisa memecah belah (kita) sebagai bangsa.

Baca Juga: Kabar Terbaru, Ini FAQ Persyaratan Perjalanan Naik Kereta Api Anak Usia Di bawah 12 Tahun

"Tapi, kita tak melihat kepekaan itu ditunjukkan. Kita hanya akan jadi kerumunan saja," ungkap Fadli Zon.

Menurut dia, bersatu dan berkerumun adalah dua hal berbeda. Dirinya merasa khawatir sebagai bangsa hanya tinggal menjadi kerumunan saja.

"Saya khawatir, posisi kita saat ini sebagai bangsa hanya tinggal menjadi kerumunan saja," ujar Fadli Zon.

Baca Juga: Heboh! Taeyeon Girls Generation Jadi Korban Penipuan hingga Rp12 Miliar

"Saya melihat, ‘leadership’ menjadi faktor kunci bagi terciptanya persatuan," ujarnya lagi.

Ditegaskan Fadli Zon, persatuan perlu kepercayaan, trust dari semua pihak, terutama harus dibangun dari atas. Karena lemimpin harus bisa dipercaya rakyat.

"Maka lahirlah persatuan antara pemimpin, pemerintah dan rakyat, antara masyarakat sendiri, berbagai daerah, golongan serta menjadikan perbedaan sebagi keniscayaan," tandas Fadli Zon. ***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler