Kader PDIP Ungkap Fakta Baru KRI Nanggala-402, Pernah Tewaskan 3 Prajurit Saat Gagal Tembakkan Torpedo

26 April 2021, 16:14 WIB
Anggota DPR RI TB Hasanuddin menjelaskan KRI Nanggala-402 sempat menewaskan tiga prajurit TNI terbaik saat uji coba torpedo. /Foto: TB Hasanuddin official/beritasubang.com/Edward Panggabean

PR BOGOR - Kapal Selam KRI Nanggala-402 jadi sorotan donia setalah dinyatakan hilang kontak.

Kader PDIP, TB Hasanuddin pun mengungkap fakta baru terkait KRI Nanggala-402.

Sebelum dinyatakan hilang kontak hingga dipastikan tenggelam menjadi tiga bagian,
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengatakan KRI Nanggala-402 sempat mengalami insiden.

Baca Juga: Jokowi Beri Kenaikkan Pangkat dan Penghargaan ke 53 Personil KRI Nanggala402, Berikut Daftar Namanya

Ada tiga prajurit TNI tewas setelah kapal selam tersebut melakukan uji penembakan torpedo pada tahun 2012 lalu.

Kejadian tragis tersebut bermula saat proses penembakan torpedo.

Namun, saat itu proses gagal lantaran tak bisa diluncurkan.

Baca Juga: Terkait Sidang Lanjutan Habib Rizieq, Satu Saksi Sebut Dinkes Kabupaten Bogor Tak Bisa Masuk Pondok Pesantren

Peristiwa itu dikarenakan sistem penutupnya bermasalah.

“Dalam peristiwa itu 3 orang prajurit terbaik gugur,” kata Hasanuddin dalam keterangan resminya pada Minggu, 25 April 2021.

Setelah peristiwa tragis itu, KRI Nanggala-402 langsung dikandangkan untuk diperbaiki kembali.

Hasanuddin mengatakan, saat KRI Nanggala diperbaiki tim dari Korea Selatan dengan anggaran yang tak sedikit.

Baca Juga: Jadwal Waktu Buka Puasa Bogor dan Sekitarnya Hari Ini, 14 Ramadhan 1442 H atau Senin, 26 April 2021

TB Hasanuddin pun mengatakan jika KRI Nanggala sempat dilakukan retrofit pada tahun 2012 lalu.

Perbaikan KRI Nanggala-402 menghabiskan anggaran hingga US$75 juta atau sekitar Rp1,05 Triliun.

Jelas politisi asal Majelengkan itu menjelaskan, Retrofit bukan sekadar mengganti suku cadang.

Diperkirakan ada perubahan konstruksi dari kapal selam tersebut terutama pada sistem senjata torpedonya.

Dia menduga, tenggelamnya KRI Nanggala 402 di perairan Bali karena kegagalan retrofit pada tahun 2012 lalu.

Satu di antara yang disorotinya adalah pengerjaan konstruksi yang tidak tepat pada kapal.

“Saya menduga pada hasil perbaikan ini ada hal-hal atau kontruksi yang tidak tepat sehingga KRI Nanggala 402 tenggelam. Ini sangat disayangkan,” kata Hasanuddin.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler