PR BOGOR - Politikus Partai Demokrat, Max Sopacua terlibat perdebatan panas dengan Andi Mallarangeng.
Seperti diketahui Andi Mallarangeng melontarkan sindiran pedas terkait KLB gagasan Max Sopacua.
Mendengar sindiran tersebut, Max Sopacua merasa tidak terima dan mengurai respon tegas.
Baca Juga: Tak Terima Sang Suami Didepak dari Ketum Demokrat, Annisa Pohan Sebut 'Pemerkosaan' Demokrasi
Max Sopacua melayangkan sindiran kepada Andi Mallarangeng yang kini menjabat Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Max Sopacua menyebut bahwa itu hanya pernyataan versi Andi Mallarangeng yang tengah galau setelah mengetahui KLB di Sumut kemarin bisa digelar dengan sukses dan menghasilkan Ketua Umum baru.
Hal itu dikatakan Max Sopacua saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Kisruh Demokrat: Moeldoko Kudeta AHY".
Baca Juga: Pria 70 Tahun Terkena Serangan Jantung Saat Kulum Lolipop, Fakta Mengerikan Terungkap
Baca Juga: Jabat Ketum Partai Demokrat Versi KLB, Yunarto Wijaya Minta Moeldoko Lepas Jabatan KSP
"Mau bilang itu KLB abal-abal, atau tidak sesuai AD/ART, itu versinya Pak Andi Mallarangeng. Itu sebuah kegaulauan aja," kata Max Sopacua, yang dikutip PRBogor.com dari tayangan kanal YouTube tvOne News, Sabtu, 6 Maret 2021.
"Karena mereka mengatakan KLB ini tidak bisa terlaksana, ternyata dalam waktu singkat bisa terlaksana dan terpilih Ketua Umum yang baru," sambungnya.
Max Sopacua pun menyebut bahwa klaim Andi Mallarangeng yang menyebut KLB di Sumut tidak sesuai AD/ART Partai Demokrat adalah salah besar.
Baca Juga: Soal KLB Partai Demokrat, Mahfud MD: Pemerintah Tak Bisa Melarang
Karena yang mereka pakai dalam KLB di Sumut adalah AD/ART Partai Demokrat Tahun 2005, bukan 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel "Debat dengan Andi Mallarangeng, Max Sopacua: Silahkan Sebut Abal-abal, Kudeta, Kami Tetap Punya Ketum Baru".
"Jadi kalau dibilang tidak sesuai AD/ART, yang mana yang tidak sesuai? AD/ART yang kita pakai itu berdasarkan apa yang kita putuskan di KLB ini, memberlakukan AD/ART yang tahun 2005 bukan 2020," kata Max Sopacua.
"Karena itu mencerminkan keutuhan sepenuhnya, dan paling tepat untuk Partai Demokrat. Karena anggaran itu dibahas sedemikian rupa di dalam kongres," sambungnya.
Oleh karena itu, Max Sopacua tak peduli jika banyak pihak yang menyebut KLB di Sumut adalah KLB abal-abal, karena kalau tidak menerima silakan ajukan keberatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Apa pun yang terjadi, kami sudah selesai KLB dan sudah terpilih Ketua Umum yang baru, tinggal menerima atau tidak. Kalau tidak menerima, ya kita ke PTUN," kata Max Sopacua.
Baca Juga: Mahfud MD 'Cium Bau' Masalah KLB Demokrat Jika Ini Terjadi dalam Waktu Dekat
Max Sopacua pun menyebut bahwa konflik yang terjadi saat ini tak ubahnya seperti dua kesebelasan yang sedang bertanding.
"Kita ini seperti dua kesebelasan yang sedang bertanding. Ini kan persoalan suka dan tidak suka, takut dan tidak takut," ujar Max Sopacua.
Mendengar hal itu, Andi Mallarangeng pun meminta Max Sopacua untuk menyebut nama salah satu Ketua DPD Partai Demokrat yang menjadiri KLB di Sumut.
Baca Juga: Segera Tayang! Detective Conan: The Scarlet Bullet Rilis Serentak di 22 Negara Sekaligus
Namun, Max Sopacua terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan tersebut dan menyebut bahwa bukan bidangnya mengurusi masalah pendaftaran.
"Saya bukan urusan soal pendaftaran. Andi Mallarangeng boleh datang dan cek sendiri. Kenapa saya harus mengikuti keinginan Anda, sorry Pak Andi Mallarangeng. Saya tidak perlu mengikuti yang Anda mau, kirimkan orang-orang untuk mengecek," tutur Max Sopacua.
Mendengar hal itu, Andi Mallarangeng pun tertawa dan kembali menyebut bahwa KLB Sumut adalah KLB abal-abal, karena tidak jelas siapa-siapa saja pesertanya.
Baca Juga: V BTS Bicara Blak-Blakan! Ungkap 3 Pesan Khusus untuk ARMY, Salah Satunya Soal Menikah
Max Sopacua pun membalas bahwa dia tidak peduli apa yang dikatakan Andi Mallarangeng, karena yang penting dia sudah memiliki Ketua Umum baru.
"Apa pun yang mau dikatakan bahwa itu abal-abal, kudeta, pengkhianat, silakan. Kami tetap berprinsip sudah selenggarakan KLB dengan sukses dan menghasilkan Ketua Umum baru dan tidak bisa digugat oleh Anda, kecuali pengadilan yang akan menggugat," ujar Max Sopacua.
Max Sopacua pun mengingatkan Andi Mallarangeng untuk tak banyak bicara, dan menantang untuk berhadapan di lembaga hukum.
"Anda (Andi Mallarangeng) jangan banyak omong dan lain-lain. Kalau mau berhadapan di lembaga hukum, kita berhadapan di sana nanti. Kenapa saya harus mengikuti kemauan Anda," ujar Max Sopacua.***(Rika Fitrisa/Pikiranrakyat-Bekasi.com)