Mahfud MD Masuk Rencana Kudeta Ketum Partai Demokrat AHY? Ini Penjelasan sang Menko

2 Februari 2021, 14:20 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD menepis tuduhan dirinya merestui KKSP Moeldoko untuk ambil alih Partai Demokrat. /// instagram.com// @mohmahfudmd

PR BOGOR - Dugaan kudeta kekuasaan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut dikomentari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Mahfud MD dalam cuitannya pada Selasa, 2 Februari 2021, menuliskan soal apa yang dituduhkan kepada istana maupun dirinya.

Tulis dia, ingin meluruskan kabar beredarnya dugaan keterlibatannya dan beberapa menteri lain terkait isu mengkudeta Partai Demokrat (PD).

Baca Juga: 4 Tanaman Hias Ini Dipercaya Bisa Membuka Pintu Rezeki Bagi Sang Pemilik, Salah Satunya Anggrek

Tulis Mahfud MD, sama sekali tidak mengetahui itu apalagi disebut pernah memberi restu kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, terkait hal tersebut.

Saat mendengar kabar upaya kudeta, Mahfud MD mengaku kaget.

Diakuinya, tak sedikitpun terpikirkan melakukan kudeta pada kekuasaan AHY di Partai Demokrat.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Tes GeNose C19, Perhatikan Dulu 4 Syarat yang Wajib Dipenuhi Berikut Ini

"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, merestui Ka. KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," tulis Mahfud MD pada akun Twitternya @mohmahfudmd.

Mahfud MD bahkan mengaku kaget, dan menegaskan tak pernah bicara terkait Partai Demokrat pada Moeldoko.

"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain, terpikir saja tidak, apalagi merestui," tulisnya.

Baca Juga: Kejagung Telah Periksa 10 Saksi Sejak Satu Bulan Lalu, Siapa Tersangka Korupsi BPJS Ketenagakerjaan?

Lanjut dia, di era demokrasi serba terbuka dan dikontrol masyarakat seperti saat ini, akan sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar bisa dikudeta.

Lebih dari itu, Mahfud menuliskan, jabatan yang dia emban saat ini tak dapat memberikan restu untuk melakukan kudeta seperti yang santer dikabarkan.

"Jabatan menko tentu tak bisa digunakan dan pasti tidak laku untuk memberi restu. Yang penting internal PD sendiri solid," ungkapnya.

Di sisi lain, dalam dua hari terakhir ini, isu kudeta Ketua Umum Partai Demokrat, menjadi banyak perbincangan publik.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers.

Dalam konferensi pers tersebut, AHT menggambarkan kondisi Indonesia terkini.

Khususnya hal penting yang menyangkut masalah Partai Demokrat. Hal ini disampaikannya sesuai rapat pimpinan (Rapim) DPP Partai Demokrat.

Berdasarkan kesaksian sejumlah pihak, AHY mengatakan ada upaya dari pejabat di lingkar kekuasaan Presiden Jokowi hendak merebut Partai Demokrat.

"Kami memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya."

"Yaitu, tentang adanya gerakan politik yang mengarah kepada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa yang tentu mengancam eksistensi dan kedaulatan Partai Demokrat," kata AHY di Taman Politik Wisma Proklamasi DPP Partai Demokrat, Jakarta.

Atas dugaan tersebut, AHY langsung menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengklarifikasi.

AHY ingin tahu bagaimana respons Jokowi atas dugaan kudeta yang diduga dilakukan di lingkaran istana.

AHY dan Partai Demokrat hingga saat ini masih menunggu balasan surat dari Presiden Jokowi.

Partai Demokrat sendiri sudah mengungkap sosok di lingkaran istana yang berencana mengkudeta kepemimpinan AHY.

Sosok itu yakni, diarahkan kepada Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.***

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler