PR BOGOR - Mantan juru bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah mendadak buka suara terkait isu korupsi besar di tengah pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, pada 2020 lalu, Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara diciduk KPK dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi bantuan sosial (bansos) dengan memungut Rp10.000 per paket bansos.
Tangkapan besar lain dari KPK pada 2020 adalah terlibatnya Menteri Perikanan dan Kelautan (KKP) Edhy Prabowo atas kasus korupsi benih lobster.
Febri Diansyah menduga, penyidik KPK termasuk Novel Baswedan yang tengah menangani dua kasus besar itu akan diserang menggunakan isu Taliban.
"Dugaan saya, setelah ini Novel @nazaqistsha dkk akan diserang. Ya, menggunakan isu “Taliban” di KPK itu," tulis Febri Diansyah sebagaimana dikutip PRBogor.com dari akun Twitter @febridiansyah.
"Dan mgkn dikaitkan dg penyidik2 yg sdg menangani kasus2 korupsi besar. Misal: kasus korupsi benur ataupun korupsi Bansos Covid-19 yg sdg dtangani KPK. Kt liat ntar ya.." tutur dia.
Baca Juga: Mampir di Restoran Padang, Fadli Zon Bertemu Sosok Berjasa di Masa Lalu: Tak Bisa Saya Lupakan
Spekulasi ini datang usai ramainya isu Taliban yang dijual di KPK.
"Iseng2 liat bbrpa mention, kayaknya isu Taliban dg video tahun 2019 sebelum demo mahasiswa dimunculin lagi. Berbarengan dengan mulai menghangatnya penanganan kasus korupsi Bansos Covid-19. Ada apa ya? Hmm... Masih laku “jualan” isu Taliban di KPK?," kata Febri.
Dugaan adanya kemungkinan penyerangan pada penyidik KPK membuat Febri sadar bahwa tantangan untuk mengungkap dua kasus besar yang melibatkan mantan menteri di Kabinet Indonesia Maju tersebut tidaklah mudah.
"Smg kasus korupsi benur dan suap Bansos Covid-19 bisa diungkap seterang2nya. Tantangan mereka pasti tdk mudah. Pimp KPK mestinya jg bs buktikan keseriusan mereka," ucap Febri.
"Kita doakan dan jaga bersama tmn Pegawai KPK yg sedang bersungguh2 berjuang menangani kasus2 besar saat ini," kata dia.***