PR BOGOR - Berupaya membatalkan kekalahan Donald Trump pada Pilpres 2020, ratusan pendukung Presiden Donald Trump pada Rabu 6 Januari 2021 menyerbu gedung Capitol AS.
Seorang pemrotes pun berhasil menduduki panggung Senat dan meneriakkan, 'Trump menang pemilihan'.
Para pendukung Trump ini pun merobohkan barikade dan bentrok dengan polisi.
Baca Juga: Mencekam, 3 Orang Tewas dalam Kerusuhan Pendukung Trump di Gedung Capitol AS
Mengetahui hal tersebut, anak Gus Mus turut menanggapi kerusuhan yang terjadi di gedung Capitol AS.
Anak Gus Mus menuturkan bahwa peristiwa kerusuhan di Capitol AS dan Reformasi 1998 sangat jauh berbeda.
Pasalnya, ada yang menyamakan aksi penyerbuan Capitol dengan peristiwa 1998.
Baca Juga: Sudah Dibuka, Cara Klaim Token Listrik Gratis dari PLN Login www.stimulus.pln.co.id atau WhatsApp
Anak Gus Mus Ienas Tsuroiya menyangkal hal tersebut melalui akun Twitter pribadinya, pada Kamis 7 Januari 2021.
Ienas Tsuroiya menyebutkan bahwa tragedi di tahun 1998 itu para mahasiswa Indonesia menyerbu Gedung DPR/MPR menuntut reformasi.
"Kok bisa ada yang menyamakan penyerbuan Capitol dengan peristiwa 1998? Ya beda dong ah," cuit Ienas Tsuroiya.
Baca Juga: Fadli Zon Angkat Bicara Setelah Tertangkap Basah Diduga 'Like' Video Porno di Twitter
"Mahasiswa Indonesia menyerbu Gedung DPR/MPR menuntut reformasi," tulis Ienas, sebagaimana diberitakan Mantrasukabumi.com sebelumnya dalam artikel "Tanggapi Aksi Demo Capitol, Anak Gus Mus: Peristiwa Capitol dan Reformasi 1998 Beda Jauh".
Sedangkan yang terjadi di USA, ia menjelaskan bahwa massa adalah pendukung presiden diktator yang kalah dalam pilpres.
"Sedangkan yang terjadi di USA sekarang, massa adalah pendukung presiden diktator yang kalah dalam pilpres. Beda, jauh," pungkasnya.*** (Sofar Syaoqi H/Mantrasukabumi.com)