Soal Drone Diduga Milik Tiongkok, DPR: Tak Boleh Lengah, Ini Bukan Kali Pertama di Temukan

6 Januari 2021, 15:50 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pemerintah memperketat pengawasan bawah laut. /Reno Esnir/wsj/am /ANTARA /

PR BOGOR - Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin meminta TNI AL dapat memperkuat under water Surveillance pasca ditemukannya drone milik Tiongkok di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Dia meminta TNI harus segera meakukan verifikasi pihak Tiongkok mana yang merupakan pengirim drone tersebut.

“TNI segera memperkuat pengawasan di bawah laut, jangan sampai ada oknum yang melakukan jual beli data wilayah Indonesia dan bekerja untuk pihak asing. Underwater surveillance ini sangat penting dan kita tidak boleh lengah. Ini bukan kali pertama di temukannya drone pengintai bawah laut milik asing,” kata Aziz kepada wartawan, dikutip PRBogor.com dari Antara, pada Rabu, 6 Januari 2021.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Rabu, 6 Januari 2021: Al Tiba-tiba Pergi, Andin Protes Saat Tahu Fakta Baru

Dia menilai pengawasan bawah laut Indonesia sangat penting dan bangsa Indonesia tidak boleh lengah karena kejadian ditemukannya drone bawah laut milik asing sudah sering terjadi.

Azis Syamsuddin meminta pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menginvestigasi secara mendalam atas kejadian ditemukannya 'seaglider tersebut'.

"Jika adanya oknum aparat yang terlibat dalam mempermudah masuknya aset militer asing ke wilayah NKRI secara ilegal, maka harus dapat ditindak tegas," ujarnya.

Baca Juga: Pertanyakan Sikap Warganet Kritisi Mensos Risma, Ferdinand: Mereka Mencemooh Pejabat yang Bekerja

Politikus Partai Golkar itu menilai potensi pengintaian asing melalui drone maupun pergerakan kapal selam tanpa izin sangat tinggi karena Indonesia adalah episentrum dari kawasan Indo Pasifik.

Menurut dia, posisi strategis Indonesia itu menyebabkan banyak negara asing yang tentu memiliki agenda tersendiri dalam lautan Indonesia yang menghubungkan Samudra Hindia, Laut Natuna Utara hingga Samudera Pasifik.

"Keamanan laut saat ini perlu menjadi prioritas, bukan hanya permukaan laut tapi juga bawah laut, karena itu pemerintah harus melakukan perubahan terhadap infrastruktur pendukung," ucap dia.

Baca Juga: Singgung Soal Perbedaan Wali Kota dan Menteri, Fahri Hamzah: Stafnya bu Risma harus Kasih Tau Beliau

Dia mengatakan, Indonesia perlu melakukan modernisasi sistem pertahanan dengan rencana yang matang dan strategis karena tidak boleh lengah sama sekali terhadap berbagai macam ancaman.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyebutkan drone bawah laut yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, merupakan 'seaglider' yang digunakan untuk riset bawah laut.

"Alat ini 'seaglider'. Banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan," kata Yudo dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), di Jakarta Utara, Senin, 4 Januari 2021.

Baca Juga: Komplotan Pencuri Pakaian Dalam Perempuan di Mal Berhasil Diringkus Polisi, Ini Modus Kejahatannya

Menurut dia, 'seaglider' memang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari kepentingan industri, survei hingga kepentingan militer karena kemampuannya dalam memetakan kondisi tertentu.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler