Bogor Bentuk Tim Elang Selaraskan PSBB Jakarta, Bima Arya: Fulus Boleh Masuk, Virus Corona Jangan

- 25 September 2020, 08:49 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengikuti rapat koordinasi terkait Antisipasi Perkembangan Kasus Covid-19 yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual.*/Dok. Humas Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengikuti rapat koordinasi terkait Antisipasi Perkembangan Kasus Covid-19 yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual.*/Dok. Humas Pemkot Bogor /

PR BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya mengikuti rapat koordinasi terkait Antisipasi Perkembangan Kasus Covid-19 yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual.

Dalam Acara tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan, pihaknya akan melakukan dua langkah untuk menyelaraskan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta.

Pertama, berupa pembatasan aktivitas warga. Toko, Cafe, restoran, dan mall diperbolehkan buka hingga pukul 20.00 WIB, diatas pukul 21.00 tidak ada lagi aktivitas warga atau pembatasan aktivitas.

Baca Juga: Game Seluler BTS Telah Hadir, Banyak Fitur menarik hingga Membuat Karakter Sendiri yang Diinginkan

"Untuk memaksimalkan penerapannya, Pemerintah Kota Bogor bersama Forkopimda tingkat kota maupun wilayah akan rutin menggelar patroli," ujar Bima Arya dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-Bogor.com, Jumat 25 September 2020.

Kedua, Pemkot Bogor membentuk Tim Elang yang melibatkan berbagai pihak. Tugas Tim Elang adalah melakukan pengawasan warga maupun tempat usaha,mencatat dan menyampaikan rekomendasinya kepada Satpol PP untuk selanjutnya tindak dan diberikan sanksi.

"Tim Elang ini disupervisi oleh Satpol PP, TNI, dan Polri," ujar Bima Arya.

Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Positif Covid-19, Beruntung Tak Menularkan Virus Corona ke Pemain Lain AC Milan

Menurut Wali Kota Bogor tersebut, langkah ini merupakan jalan tengah agar tamu dan wisatawan boleh datang ke kota Bogor, tetapi tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Prinsip kami fulus (uang) boleh masuk, tapi virusnya jangan," tuturnya.

Bima Arya juga melaporkan Bed Occupancy Rate (BOR) Kota Bogor masih berada di titik aman, dengan rincian ruang isolasi berada di angka 59 persen dan ICU sebesar 53 persen.

Baca Juga: Romansa Hubungan 2 Sahabat di BTS Tak Seindah Dulu, Jungkook Kehilangan Sosok V si Pendengar Baik

Untuk data Orang Tanpa Gejala (OTG) sekitar 47 persen dari semua kasus positif, 21 di antaranya masih dalam perawatan di rumah sakit.

Untuk penampungan OTG, Pemkot Bogor bekerja sama dengan BNN untuk menggunakan 122 bed untuk menempatkan OTG.

"Insya Allah rencananya minggu iii akan mulai,. SElain itu kami juga telah menyiapkan satu hotel sesuai Menteri BUMN, pak Erick Thohir," ujar Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

Baca Juga: Diskon BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Kecelakaan dan Kematian hingga 99 Persen, Cari Tahu Syaratnya

Catatan ain terkait Mortality Rate (MR) kota Bogor. Angka MR kota Bogor minggu ini sebesar 1,8 dan jika ditotal dari awal sebesar 3,8.

Untuk Recovery Rate (RT) berada di angka 65 sebelumnya 63, sedangkan untuk Positivity Rate (PR) masih fluktuatif.

Inovasi yang dilakukan Kota Bogor dalam penanggulangan Covid-19 mendapatkan apresiasi dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Polemik Nonton Film G30S PKI, Orang Istana: Film Itu Bagus, Asal Jangan Meyakini Ikhwal Sejarah PKI

DIa menilai, ekonomi di kota Bogor bisa tetap berjalan demikian juga penanganan penyebaran Covid-19 dan bisa mengurangi angka kematian dengan pengobatan di rumah sakit.

Satu hal yang menjadi perhatian semua adalah potensi terpaparnya para personil yang ada di garda terdepan dalam menegakkan disiplin warga untuk menerapkan protokol kesehatan.

Untuk itu Kementerian Kesehatan (kemenkes) perlu menyediakan fasilitas tes untuk pengecekan rutin terhadap Satpol PP, TNI, dan Polri.

Baca Juga: [Update Banjir Bandang Sukabumi] - Korban Terakhir yang Hanyut Ditemukan Meninggal di Hari Keempat

"Untuk personil yang memiliki gejala ringan dan OTG disiapkan oleh satgas. Sementara untuk gejala sedang dan berat, Kemenkes dan Dinkes Provinsi harus memastikan ketersediaan ruang perawatan," ujarnya.

Selain Kota Bogor, Video Conference juga diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta para Bupati, Walikota, serta para Forkopimda penyangga Ibu Kota DKI Jakarta (Prokompim).***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x