"Kita ingin mengetahui di jam-jam tertentu dia ke mana, pagi, siang, dia ke mana. Di karakteristik vegetasi mana dia mau mencari makan," kata Cici.
Baca Juga: Tempat Wisata di Bogor Masih Ditutup Kecuali Taman Safari, Begini Penjelasan Ade Yasin
GPS yang dipasangkan ke dua elang jawa itu memiliki berat 21 gram. Alat tersebut dipasang di bagian belakang kepala elang menggunakan tali yang dijamin tidak akan melukai tubuh elang.
GPS tersebut ditenagai baterai yang bisa digunakan sampai tiga tahun, ia juga menggunakan solar panel.
"Mudah-mudahan Parama dan Jelita sehat terus, GPS ini juga menggunakan solar panel, jadi tidak perlu di-charge, tinggal pakai daya matahari," terang Cici.
Baca Juga: Sempat Buat Heboh, Pelempar Sampah Plastik ke Mulut Kudanil di Taman Safari Terancam 3 Bulan Penjara
Ini bukan kali pertama GPS dipasang ke elang jawa untuk meneliti pergerakannya. Sebelumnya pada Januari 2022, dilakukan pemasangan GPS terhadap elang jawa bernama Iskandar yang dilepas di Halimun Gunung Salak.
"Melalui pemasangan GPS tersebut, kita berhasil mendapatkan data ke mana saja Iskandar pergi, dan di mana saja dia mencari makan," jelas Cici.
Ikuti informasi lengkap dan menarik lainnya seputar Bogor, Jawa Barat, dan berita nasional hanya di Google News Pikiran Rakyat Bogor.***