Dedie Rachim menyebut saat ini 50 persen penularan virus corona baru dalam sepekan terakhir ini di Kota Bogor bersumber dari rumah sakit.
"Karena kan kita percaya kepada institusi kesehatan, tapi kalau (institusi kesehatan) lengah, takutnya menjadi bencana, kita concern disitu," kata Dedie Rachim.
Baca Juga: 20 Anggota Militernya Tewas Usai Bentrok dengan Tiongkok, PM India Narendra Modi Diminta Jangan Diam
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia sekaligus tim ahli Pemerintah Kota Bogor, Tri Yunis Miko Wahyono mengonfirmasi, Kota Bogor sudah masuk dalam outbreak atau letupan kasus virus corona kedua setelah secara grafis, data pasien positif Covid-19 di kota ini sempat melandai.
Setelah adanya tambahan 16 kasus pada Rabu 10 Juni 2020, Kota Bogor terus mengonfirmasi tambahan pasien positif Covid-19, bahkan sebagian besar merupakan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Rujukan Covid-19.
Dengan begitu, dia mengatakan, saat ini Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Bogor menjadi sumber penularan baru virus corona.
Baca Juga: 3 Karyawan Dinyatakan Positif Covid-19, Pengelola Toko Mitra 10 Bogor Ungkap Kronologinya
Tri mengatakan, berdasarkan standar operasional (SOP) yang sudah ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO), bila rumah sakit terjadi letupan kasus, maka investigasi mendalam harus dilakukan.
"Investigasi harus dilakukan apa penyebabnya, kok sampai petugasnya terkena. Kemungkinan besar tidak patuh SOP (protokol penanganan penyakit Covid-19)," kata Tri Yunis Miko.***
Editor: Amir Faisol