PR BOGOR - Mantan Panglima TNI sekaligus Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, Gatot Nurmantyo menjadi sorotan hampir sepanjang bulan September usai menagjukan surat terbuka mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI) di lingkungan pemerintah.
Dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akmil tahun 1982, di TNI dia memiliki karir yang cemerlang hingga akhirnya didapuk sebagai panglima hingga tahun 2017. Gatot Nurmantyo mengawali karier dengan menjadi pasukan infantri di baret hijau Kostrad.
Dia sempat dipercayai negara dengan dikirim Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.
Baca Juga: Gus Baha Ulang Tahun, Pakar Ilmu Politik: Negeri ini Butuh Banyak Ulama Bersahabat Kala Berdakwah
Jabatan teritorial lainnya yakni Komandan Korem Suryakencana dan Panglima Kodam Brawijaya.
Gatot Nurmantyo menjadi Gubernur Akmil tahun 2010, beranjak lagi jadi Kepala Staf TNI hingga kemudian menjadi Panglima TNI di 2015.
Melansir elhkpn.kpk.go.id, tercatat Gatot Nurmantyo terakhir kali menyetor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2018 atau di akhir masa jabatannya sebagai Panglima TNI.
Baca Juga: Alasan Najwa Shihab Getol Undang Menkes Terawan, Siapkan Pertanyaan Siapkah Sang Menteri Mundur?
Total harta kekayaannya sebesar Rp26.683.257.860. Hartanya meningkat tajam dari laporan sebelumnya saat menjabat Gubernur Akmil tahun 2010.
Kekayaan Gatot Nurmantyo saat itu sebesar Rp7,19 miliar. Lalu berselang lima tahun kemudian atau pada tahun 2015 saat menjadi Kepala Staf TNI AD, aset yang dilaporkannya naik menjadi Rp13,9 miliar.
Sebagian besar harta Gatot Nurmantyo bersumber dari nilai aset properti miliknya yang sekira Rp15,43 miliar. Dia melaporkan memiliki 17 bidang tanah dan bangunan, dan terbanyak berada di Bogor dan Jakarta.
Baca Juga: Bongkar Material Juga Diawasi Satgas TMMD Reguler Brebes
Tanah lain tersebar di berbagai daerah seperti Sukabumi, Solo, Klungkung, Depok, dan Maluku Tengah.
Seta lainnya, seperti kendaraan, Gatot melaporkan kepemilikan atas tiga unit mobil yakni Toyota Harrier Jeep tahun 2001 dengan taksiran nilai Rp120 juta, Toyota Alphard tahun 2006 senilai Rp385 juta, dan Toyota Kijang tahun 1996 senilai Rp40 juta.
Aset tanah dan bangunan serta kendaraan milik Gatot Nurmantyo bukan dari hasil warisan ataupun hibah.
Baca Juga: Pengendara Motor Tertabrak KRL di Depok Usai Lawan Arus, Korban Terpental 10 Meter hingga Meninggal
Selain itu, Gatot Nurmantyo juga melaporkan kekayaan lain berupa harta bergerak senilai Rp46 juta.
Kemudian kas dan setara kas dengan nilai cukup besar, mencapai Rp10,65 miliar. Dalam pengakuannya, Gatot Nurmantyo tidak memiliki utang.***