PEMBRITA BOGOR - Di musim kemarau saat ini, ketinggian air Bendungan Katulampa di Bogor sentuh 0 cm. Fenomena ini bikin sebagaian warga sekitar melakukan kegiatan memancing ikan di kawasan bendungan.
Seperti kita ketahui bersama Bendungan Katulampa, yang berlokasi di kelurahan Katulampa, kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat adalah bangunan yang berfungsi sebagai peringatan dini aliran air yang mengalir ke arah Jakarta.
Selain itu bendungan ini difungsikan sebagai sarana irigasi lahan seluas 5.000 hektare yang terdapat di sisi kiri dan kanannya. Kondisi terkini tinggi muka air (TMA) bendungan yang menjadi tolok ukur peringatan dini banjir di seputar Jakarta telah menyentuh 0 sentimeter.
Baca Juga: Apakah Niat Puasa Asyuro Wajib Dibaca Malam Hari? Berikut Penjelasan dan Bacaan Niatnya
Bendungan Katulampa yang dialiri Sungai Ciliwung tampak surut hingga batas terendah indikator pencatatan TMA. Tampak jelas bebatuan besar di dasar sungai karena debit air yang mengalir sangat kecil.
Hal ini sebagai akibat kondisi cuaca selama bulan Juli yang hampir tidak hujan di kawasan Puncak, Bogor yang merupakan hulu Sungai Ciliwung yang mengalir sampai Jakarta.
Wilayah Puncak Tak Hujan Sebulan Penyebab Bendung Katulampa Surut
Dari laporan pandangan mata secara langsung, tampak genangan-genangan kecil di aliran air Bendungan Katulampa di antara bebatuan besar yang terlihat hingga ke dasar sungai.
Situasi yang demikian ternyata dapat menjadi berkah bagi pihak-pihak yang bisa memanfaatkannya. Tampak sebagian warga malah asyik mancing ikan di sekitar Bendungan Katulampa.
Warga terlihat turun hingga ke dasar sungai untuk memancing di beberapa genangan air yang ada. Sebagian lagi berdiri mengacungkan jorannya dari pinggir sungai dan bebatuan besar yang bertebaran di dasar Ciliwung.
Dari keterangan yang dikumpulkan dari berbagai sumber, ketinggian air Bendungan Katulampa memang terus berada di titik nol selama bulan Juli 2023.
Baca Juga: KUNCI JAWABAN IPS Kelas 9 Halaman 21 Aktivitas Kelompok, Mengisi Tabel Wilayah Benua Australia
Ketinggian air yang berada di bawah normal ini membuat seluruh aliran air masuk mengalir untuk kebutuhan saluran irigasi. Tidak ada limpasan dalam jumlah besar yang mengalir ke Ciliwung.
Debit air yang mengalir mengarah ke Ciliwung hanya demi menjaga ekosistem sungai secara alami.
Hujan yang jarang terjadi di kawasan Puncak, Bogor, menjadi sebab menurunnya debit air dari hulu yang mengalir ke Sungai Ciliwung sehingga TMA tidak pernah naik meninggi.
Baca Juga: Hasil Final IBL 2023: Prawira Bandung Tumbangkan Pelita Jaya, Akhir Penantian Panjang 25 Tahun
Intensitas turunnya hujan yang minim membuat kawasan hulu sungai tidak dapat memberikan pasokan debit air yang besar untuk menambah ketinggian TMA.
Bangunan Bendungan Katulampa beserta dinding dan pintu air yang dibangun pada tahun 1911 di zaman kolonial Belanda masih tampak berdiri kokoh meski harus dihantam arus deras dari hulu Sungai Ciliwung ketika musim hujan.
Yang perlu dipahami adalah Bendungan Katulampa sebenarnya tidak difungsikan untuk menahan dan membuka tutup pintu air. Fungsinya lebih kepada peringatan dini aliran air yang mengalir dari hulu di Puncak, Bogor ke kawasan hilir di Jakarta.
Baca Juga: Pelajar SMP di Sukabumi Tewas saat Kegiatan MPLS, Polisi Lakukan Autopsi Jenazah
Dapatkan update berita pilihan seputar Bogor, Jawa Barat, nasional, dan breaking news setiap hari dari https://bogor.pikiran-rakyat.com. Caranya klik link https://gnews/prbogor kemudian klik tombol ikuti. Setelahnya, Anda bisa mengetahui informasi terbaru dari kami.***