Hingga Akhir Hayat, Salah Satu Mimpi B.J Habibie Masih Belum Terwujud

6 Desember 2019, 09:40 WIB
MINIATUR pesawat CN-235 dipajang di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Kamis 5 Desember 2019.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR/

BEKASI (PR)- Salah satu putra almarhum B.J Habibie yaitu Ilham Akbar Habibie mengatakan bahwa masih ada satu mimpi yang masih belum terwujudkan oleh almarhum.

Mimpi itu dikatakan oleh Ilham adalah tentang Pesawat R-80.

“Pesawat R-80,”  kata Ilham menjawab pertanyaan salah satu peserta pada bincang-bincang yang digelar di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Kota Bogor, Kamis 5 Desember 2019.

Baca Juga: Dijatuhi Sanksi oleh FIFA, Manajemen Tira Persikabo Ajukan Banding

Ya, sejak dulu, mantan Presiden ke-3 Indonesia B.J Habibie memang memimpikan terwujudnya pesawat R-80. Saat ini, Yayasan Habibie-Ainun sedang berupaya mewujudkan mimpi itu. 

Ilham menyebut, saat ini progres perwujudan pesawat R-80 sudah mencapai pengembangan desain. Mereka juga sedang dalam proses mencari partner untuk merealisasikan mimpi tokoh yang berjasa di bidang teknologi untuk Indonesia tersebut.

“Ini yang belum dilakukan. Impian itu harus diwujudkan. Realisasi itu sebagai satu simbol bahwa  sebagai bangsa dan negara, kita mampu menyelesaikan itu. Kita enggak perlu malu, karena kemampuan kita memang setara dengan bangsa lain,” ujarnya.

Baca Juga: Reza Rahadian: Kisah Habibie Ainun Adalah Never Ending Story

Dari segi ekonomi, pesawat R-80 dinilai lebih unggul jika dibandingkan pesawat  jenis lain.  Pesawat tersebut juga  lebih efektif digunakan sebagai pesawat dengan rute jarak pendek untuk mengantisipasi kemacetan saat bepergian.

“Pesawat ini  jenis baling-baling, biasanya digunakan jarak pendek.  Jadi bisa Yogya-Semarang nanti lebih ekonomis. Sekarang di Indonesia banyak peminatnya, karena apa? Karena saat lewat tol masih  suka terjebak macet. Selain itu, berkaitan pula dengan  bahan bakar. Dalam dunia penerbangan,  bahan bakar masuk dalam most operasional,  begitu juga aftur. Nah, baling-baling ini lebih irit dari jet,” kata  Ilham.

Lebih lanjut, Ilham menargetkan, pesawat R-80 tersebut dapat terwujud paling lambat 2024 mendatang.  Sementara untuk sertifikasi pesawat terbang dibutuhkan waktu kurang lebih 2026.

Baca Juga: Petani Kopi di Bogor Diharapkan Bisa Kembangkan Produk Unggulan

“2025 mungkin penerbangan perdana. Nanti 2026 baru ada pesawat R-80.  Sejauh ini bapak  cukup terlibat dalam pembuatan pesawat ini, terutama dalam hal konsep, keseharian pekerjaan, dan mengawasi makro, dan sebagainya,” ucap Ilham.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler