Network
PEMBRITA BOGOR - Bulan Ramadan 2024 makin dekat. Bagi sebagian umat Islam, urusan mengganti puasa yang tertinggal di tahun sebelumnya masih menjadi pertanyaan. Dari sakit hingga alasan lainnya, utang puasa Ramadan harus segera dibayar sesuai dengan ketetapan hukum Islam.
Menurut Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung, KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi, tidak ada paksaan untuk mengganti puasa di tahun yang sama.
"Tidak masalah untuk membayar utang puasa Ramadan kapan saja saat yang bersangkutan tidak sedang dalam keadaan punya halangan membayar puasanya," ungkapnya.
Namun, ada juga yang menyarankan untuk segera mengganti puasa qadha di bulan-bulan sebelum memasuki Ramadan berikutnya.
"Boleh mengqadha puasa hingga akhir bulan Sya'ban," kata Alhafiz Kurniawan, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU.
Meski demikian, ada peringatan bagi yang ingin mengganti puasa setelah pertengahan bulan Syaban.
Syekh Wahbab Al-Zuhaili menjelaskan, "Puasa setelah nisfu Syaban diharamkan karena termasuk hari syak."
Dalam konteks ini, batas waktu mengganti puasa Ramadan 2024 jatuh pada Minggu, 10 Maret atau bertepatan dengan tanggal 29 Syaban 1445 H.
