4 Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam Pada Bulan Syawal yang Harus diketahui

- 14 Mei 2021, 09:50 WIB
Inilah empat peristiwa penting dalam sejarah islam yang terjadi pada Bulan Syawal, ada pernikahan Nabi Muhammad SAW, kelahiran Imam Bukhari
Inilah empat peristiwa penting dalam sejarah islam yang terjadi pada Bulan Syawal, ada pernikahan Nabi Muhammad SAW, kelahiran Imam Bukhari /Pixabay /mohamed_hassan/
 
PR BOGOR- Bulan Syawal merupakan bulan ke-10 dalam penanggalan Hijriah dan tepat berada setelah Bulan Ramadhan. 
 
Menurut para Ulama, Bulan Syawal merupakan bulan peningkatan. Artinya, segala amalan ibadah yang biasa dilakukan di Bulan Ramadhan harus tetap konsisten dan ditingkatkan pada Bulan Syawal. 
 
Selain itu, bulan Syawal juga merupakan bulan yang penuh akan Peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan oleh ummat islam di seluruh penjuru Dunia.
 
 
Dikutip bogor.pikiran-rakyat.com inilah empat peristiwa penting dalam sejarah islam yang terjadi pada Bulan Syawal. 
 
1. Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Aisyah RA
 
Pernikahan antara Nabi Muhammad SAW dan Siti Aisyah RA terjadi di Bulan Syawal pada Tahun 11 kenabian saat Siti Aisyah baru berumur 6 Tahun. 
 
 
Meski begitu, Nabi Muhammad SAW membangun rumah tangga saat Siti Aisyah berusia 9 Tahun yaitu pada Bulan Syawal 1 Hijriah atau 7 bulan setelah Hijrah Nabi. 
 
"Nabi Muhammad SAW menikahiku pada bulan Syawal dan mulai membina rumah tangga denganku pada bulan Syawal. Maka istri-istri Rasulullah Saw manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku." (HR Muslim) 
 
2. Kelahiran Imam Bukhari
 
 
Peristiwa penting selanjutnya yang terjadi di Bulan Syawal adalah kelahiran Imam dalam bidang hadits. 
 
Ia adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari atau yang biasa dikenal sebagai Imam Bukhari. 
 
Imam Bukhari lahir pada 13 Syawal 194 Hijriah di Bukhara. Bukhara itu sendiri merupakan sebuah daerah di tepi Sungai Jihun, Uzbekistan. 
 
 
Seperti diketahui, prestasi Imam Bukhari dalam bidang Hadits sangat besar sekali. 
 
Tercatat, Imam Bukhari sedikitnya telah mengumpulkan 600.000 Hadits. Dari Jumlah tersebut 300.000 diantaranya ia hafal. dari Jumlah yang dihafal didapati ada 200.000 Hadits tidak shahih dan 100.000 Hadits shahih.   
 
3. Perang Hunain
 
 
Perang Hunain adalah pertempuran antara Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya melawan kaum Badui dari Suku Hawazin dan Tsaqif. 
 
Dinamakan perang Hunain karena pada saat itu pertempuran antara Nabi dan kaum Badui berlangsung di Lembah Hunain.
 
Perang Hunain terjadi pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah bertepatan dengan 630 Masehi. 
 
 
Perang tersebut dimenangkan oleh Kaum Muslimin dengan pertempuran yang sangat sengit sehingga menimbulkan banykanya syuhada yang gugur. 
 
4. Perang Uhud
 
Perang Uhud merupakan pertempuran antara Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya di Madinah dengan kaum Musyrik Quraisy di Mekkah. 
 
 
Perang ini didasarkan pada rasa balas dendam kaum Quraisy yang kalah pada saat perang Badar, serta kecemburuan melihat kaum muslimin yang terus berkembang di Madinah. 
 
Sesuai namanya, dinamakan perang Uhud karena perang tersebut berlangsung di Kaki Gunung Uhud. Perang ini terjadi pada tanggal 11 syawal 3 Hijriah
 
Dalam perang Uhud ini, Kaum Muslimin mengalami kekalahan hingga membuat gugur 70 pasukan dan satu diantaranya adalah Hamzah Bin Abdul Muthalib yang merupakan paman Nabi Muhammad SAW.
 
 
Kekahalan ini salah satunya didasarkan pada jumlah pasukan dan alat perang yang jauh berbeda antara kaum musyrikin dengan kaum muslimin. 
 
Tercatat 3000 pasukan dikerahkan oleh kaum musyrikin dengan 200 diantaranya berkuda dan 700 memakai baju besi.
 
Sedangkan, pasukan kaum muslimim berjumlah 1000 pasukan dikurangi 300 orang yang mundur karena orang munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay. 
 
 
Meski begitu, sebetulnya keadaan kaum muslimin pada saat pertempuran dalam kondisi menguntungkan dan nyaris menang karena strategi yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW menempatkan 50 pemanah handal di bukit Uhud. 
 
Namun, karena sebagian pasukan pemanah tidak menghiraukan perintah Nabi sebagai panglima perang serta berbuat lengah karena mengira perang telah usai.
 
Alhasil, kelengahan itu dimanfaatkan oleh pasukan berkuda kaum Quraisy yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dengan memutar balikan arah menuju Gunung Uhud hingga kaum muslimin mengalami kekalahan.***

Editor: Yuni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x