PEMBRITA BOGOR - Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang mulia selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Pada bulan Muharram juga disunnahkan untuk berbuat baik dan beribadah untuk mencari pahala, untuk bekal menuju surga.
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah berpuasa. Pada bulan Muharram, berpuasa sangat disunnahkan karena memiliki banyak keutamaan.
Berikut Puasa Sunnah yang Ada pada Bulan Muharram:
1. Puasa Tasu'a
Puasa Tasua adalah puasa sunnah yang dikerjakan sebelum puasa Asyura. Dalam kalender Hijriyah, puasa Tasu'a dikerjakan pada tanggal 9 Muharram.
Dalil pelaksanaan puasa Tasu'a yaitu pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagaimana termuat dalam Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ولَئِن بَقيتُ إِلَى قَابِل لَأَصُومَنُ التَّاسِعَ
Artinya: "Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharram." (HR Muslim)
Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin mengatakan, anjuran puasa tanggal 9 Muharram ini untuk membedakan puasa yang dilakukan orang Yahudi, yang hanya mengkhususkan puasa tanggal 10 Muharram. Sehingga puasa bagi umat Islam dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Keutamaan puasa Tasu'a yaitu menghapus dosa selama satu tahun yang lalu. Selain itu, puasa Tasu'a juga merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Abu Hurairah RA sebagai berikut:
أَفْضَلُ الصَّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَريضَةِ صَلَاةُ اللَّيْل
Artinya: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim dalam Shahih-nya bab Fadhlu Shaum Al-Muharram).
Adapun niat puasa Tasu'a sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tasu'a sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnah Tasua, sunnah karena Allah Ta'ala,"
Puasa Tasu'a tahun ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2023.
2. Puasa Asyura
Seperti yang sudah disinggung dalam pembahasan sebelumnya, puasa Asyura dilakukan setelah puasa Tasu'a, yaitu pada tanggal 10 Muharram.
Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa puasa Asyura termasuk puasa yang sangat dianjurkan karena merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Rasulullah SAW Bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam" (HR Muslim).
Baca Juga: Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah Terlengkap
Keutamaan puasa Asyura juga sama seperti puasa Tasu'a, yaitu dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu. Tentu dosa yang dihapus hanyalah dosa-dosa kecil. Hal ini sesuai dengan hadits-hadits berikut ini:
Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu" (HR at-Tirmidzi).
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab:
"(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Baca Juga: Niat Puasa Senin Kamis, Bacaan Latin, Arab, dan Tata Caranya
Berikut niat puasa Asyura:
Niat puasa jika sudah diniatkan pada malam hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatil asyura lillahi ta'la
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT,"
Niat puasa jika tiba-tiba ingin berpuasa di pagi hari.
Baca Juga: Jika Lebaran Sabtu 22 April, Apakah Boleh Tidak Puasa di Hari Jumat? Begini Penjelasan MUI
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an ada'i sunnatil asyura lillahi ta'la
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah SWT,"
Puasa Asyura tahun ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2023.
3. Puasa Sunnah Lainnya
Selain kedua puasa sunnah di atas, puasa lainnya yang bisa dikerjakan yaitu puasa Yaumul Bidh dan puasa Senin-Kamis.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 61, Pasangkan Nama Gunung dengan Negara Tempat Gunung Berada
Puasa Yaumul Bidh yaitu puasa yang dikerjalan setiap pertengahan bulan Hijriah selama tiga hari. Adapun ketiga hari tersebut yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Pengecualian untuk 13 Dzulhijjah karena masih masuk dalam hari tasyriq.
Dalil pelaksanaan puasa Yaumul Bidh, sebagaimana yang diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra.
"Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: 'Rasulullah saw telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'," (HR Abu Dawud).
Puasa Yaumul Bidh pada bulan Muharram tahun ini kebetulan dimulai pada Senin, tanggal 31 Juli 2023.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata Anak di Bogor 2023, Cocok untuk Habiskan Libur Akhir Pekan
Bagi yang ingin melaksanakan, bisa sekalian mengerjakan puasa Senin-Kamis setelah melakukan puasa Yaumul Bidh, karena tanggal 16 Muharram juga bertepatan pada hari Kamis, 3 Agustus 2023.
Berikut niat puasa Yaumul Bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma Ayyaamal Bidh sunnatan lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala."
Berikut niat puasa Senin-Kamis:
Baca Juga: Film Barbie yang Mulai Tayang di Bioskop Hari Ini, Akankah Menjadi Manusia Seutuhnya?
Puasa hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'ala."
Puasa Hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'ala.
Baca Juga: Segera Ikutan Tahap Uji Coba Game Metal Slug: Awakening yang Melegenda
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'ala."
Dapatkan update berita pilihan seputar Bogor, Jawa Barat, nasional, dan breaking news setiap hari dari https://bogor.pikiran-rakyat.com. Caranya klik link https://gnews/prbogor kemudian klik tombol ikuti. Setelahnya, Anda bisa mengetahui informasi terbaru dari kami.***