Bandung dan Garut Diguncang Gempa Akibat Sesar Garsela, BMKG Imbau agar Waspada dan Tunjukkan Jalur

- 2 November 2020, 14:24 WIB
Jalur Sesar Garsela menurut Dr. Pepen Supendi BMKG 2018.*
Jalur Sesar Garsela menurut Dr. Pepen Supendi BMKG 2018.* /Twitter.com/@DaryonoBMKG/

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa Pangalengan semalam merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela).

Episenter gempa tersebut berada di darat pada koordinat 7.20 LS dan 107.60 BT, sekira 21 kilometer arah tenggara Kabupaten Bandung, pada kedalaman lima kilometer.

Baca Juga: Ada Dua Demo yang Terjadi di Istana Merdeka dan Kedubes Prancis, 7.766 Personel Gabungan Dikerahkan

Daryono menjelaskan, Gempa yg berpusat di Sesar Garsela pernah memicu kerusakan, yaitu Gempa Rancaekek dan Nagreg 18 Juli 2017.

Kala itu, gempa juga mengakibatkan rusaknya rumah-rumah warga di Kecamatan Ibun dan Kertasari, hingga kerusakan pada Control Room Kamojang 4 milik Pertamina.

Jika mengamati klaster gempa-gempa yang terjadi di Garut selatan, Daryono mengatakan, maka polanya tampak berarah barat daya–timur laut.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Jangan Salahkan Kaum Milenial, Seharusnya Politisi Bisa Jadi Pendidik

Jika ditarik garis lurus yang panjangnya sekitar 42 kilometer, Zona Sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu Segmen Rakutai dan Segmen Kencana yang sama-sama aktif.

Menurut Daryono, hingga saat ini belum diketahui laju pergeseran sesar dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela.

Selain Sesar Garsela, Provinsi Jawa Barat juga mempunyai beberapa sesar aktif yang dapat menghasilkan gempa tektonik.

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah