Buntut Sekolah Daring Pilu Orang Tua Curi Smartphone Demi Anak Lancar Sekolah, Korban Memaafkan

4 Agustus 2020, 19:40 WIB
Siswa melakukan sekolah daring dengan memanfaatkan wifi di warkop Pitulikur kawasan jalan Bagong Tambangan Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/7/2020). Foto: Julian /Foto: julian/


PR BOGOR - Sikap para korban pencurian pada umumnya merasa kesal atas barang-barang yang dicuri maling sehingga terkadang banyak yang mengambil langkah untuk melaporkan ke pihak berwajib.

Lain halnya dengan apa yang dirasakanAhmad Teguh (34), salah seorang anggota keluarga korban pencurian di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. 

Ahmad merasa sedih dan terenyuh setelah mengetahui siapa orang yang mencuri smartphone milik ayahnya.

Baca Juga: Bogor Tegas Lanjutkan PSBB Pra-AKB Satu Bulan, Berlaku Mulai 4 Agustus hingga 3 September 2020

"Awalnya beberapa hari yang lalu, saya mendapat kabar jika handphone milik ayah saya hilang dari rumah. Saya sempat kesal juga karena ada orang yang telah berani mencuri handphone ayah saya," ujar Ahmad, sebagaimana diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, Selasa 4 Agustus 2020.

Ahmad yang saat itu tengah berada di kawasan Bandung mencoba mencari tahu keberadaan smartphone ayahnya yang hilang melalui sebuah aplilkasi.

Berdasarkan informasi dari aplikasi tersebut, diketahui jika posisi smartphone milik ayahnya masih ada di wilayah Garut, bahkan tak jauh dari rumah.

Baca Juga: Komisi X Segera Panggil Mendikbud, DPR RI Minta Nadiem Makarim 'Presentasi' Soal Kasus Dana Kuota

Akhirnya Ahmad berinisiatif pulang ke Garut dan mencari keberadaan handphone milik ayahnya yang hilang.

Dengan ditemani seorang temannya, Ahmad mendatangi titik lokasi yang menunjukan keberadaan smartphone milik ayahnya yang ternyata jaraknya tak terlalu jauh dari rumahnya.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Pilu, Ayah Ini Nekat Curi Handphone Agar Anaknya Bisa Belajar Online, Korban Terenyuh dan Memaafkan'.

"Tadinya saya dan teman saya akan langsung menangkap pelaku pencurian untuk kemudian menyerahkannya ke polisi," ujar dia.

Baca Juga: Unair Lakukan Sidang Etik untuk Pelaku Fetish Kain Jarik, Begini Respon Keluarga Usai Wakili Gilang

"Namun ketika sampai di rumah milik orang yang diduga telah mencuri handphone milik ayah saya, eh saya malah sedih dan terenyuh," katanya.

Diungkapkannya, rumah orang yang diduga telah mencuri smartphone tersebut lebih layak disebut sebagai gubuk.

Saat itu rasa kesal yang semula dirasakannya langsung hilang dan berganti dengan rasa sedih karena terenyuh.

Baca Juga: Jauh Sebelum Jabat Menteri Edhy Prabowo Jadi Asisten Menhan, Biasa Nyuci Baju Prabowo Subianto

Namun demikian Ahmad tetap memutuskan untuk menemui orang yang diduga telah mencuri handphone dan ia meminta izin untuk masuk.

Sesampainya di dalam rumah, Ahmad lebih terhenyak lagi karena melihat handphone milik ayahnya ternyata sedang digunakan belajar oleh salah seorang anak.

Masih menurut Ahmad, saat berada di dalam rumah, ia juga sempat menyaksikan langsung lima penghuni rumah menyantap satu piring mie instan secara bersama-sama.

Saat itulah Ahmad tak kuasa menitikan air matanya dan memutuskan untuk bicara baik-baik dengan pemilik rumah.

Baca Juga: Toko Sepeda Brompton di Jerman Tutup Kehabisan Stock Usai Diborong Warga Indonesia, Pemilik Kaget

"Rumah yang lebih layak disebut gubuk kecil itu ternyata dihuni oleh lima orang yakni sepasang suami isteri serta ketiga anaknya. Dari ketiga anaknya, hanya satu yang sudah sekolah dan anak itulah yang saat itu saya lihat sedang menggunakan handphone milik ayah saya yang sebelumnya hilang untuk belajar online," ucap Ahmad.

Diakui Ahmad, dirinya kian terenyuh manakala pemilik gubuk kecil itu dengan terus terang mengakui jika smartphone yang sedang digunakan belajar oleh anaknya itu memang diambil dari rumah orang tuanya.

Hal itu terpaksa dilakukan demi anaknya bisa belajar daring lantaran dihentikannya sistem belajar tatap muka akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jin dan Jimin BTS Ungkap Kebiasaan Buruk Taehyung, Suka Taruh Barang Sembarang di Atas Kasur Mereka

Saat itu, Ahmad tak bisa banyak bicara, hanya bisa meminta agar keesokan harinya orang tersebut menemui ayahnya dan menyampaikan telah menemukan ponsel itu yang hilang dari salah satu tempat.

Ahmad mengungkapkan, handpone milik ayahnya tersebut selanjutnya dibawa pulang untuk kemudian diserahkan kepada ayahnya.

Tak lama setelah itu, orang yang mengambil ponsel itu datang ke rumah dan sambil menagis, langsung meminta maaf kepada ayah Ahmad.

Baca Juga: RM BTS Tunjukkan Sifat Asli Kala Diintrogasi Bang Si Hyuk hingga Menangis, Pilih Solo atau Bangtan

Lebih jauh, Ahmad dan seluruh keluarganya sepakat untuk menyelesaikan hal itu secara kekeluargaan.

Mereka yakin jika orang tua itu mengambil handphone karena benar-benar terpaksa, sekedar ingin memenuhi kebutuhan anaknya untuk bisa belajar online.

"Kalau saja si bapak itu punya niat jahat dan benar-benar ingin mencuri, ia tak hanya akan mengambil handphone milik ayah saya saja. Saat itu di meja ada dua buah handphone dan satu buah laptop, tapi yang ia ambil hanya satu buah handphone. Makanya kami memutuskan untuk memaafkannya,'" ujar Ahmad.***(Aep Hendy/Kabar Priangan/PRMN)

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler