PEMBRITA BOGOR - Perpecahan dalam aliansi politik antara keluarga Duterte dan Bongbong Marcos memunculkan kekhawatiran serius atas stabilitas politik Filipina. Pencalonan keduanya sebagai pemimpin di negeri itu mirip dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang notabene adalah anak Presiden Jokowi.
Keluarga Duterte di pemerintahan diwakili oleh anak perempuannya, Sara Duterte. Ia memenangi pemilihan wakil presiden Filipina 2022 dengan total 61,53 persen suara. Kampanye Sara dan Bongbong mirip seperti yang dilakukan paslon nomor urut 2, yaitu memakai gimik lucu untuk menjaring anak muda di medsos.
Koalisi yang awalnya dianggap kuat kini mengalami goncangan hebat akibat perselisihan pandangan terkait rencana perubahan konstitusi yang diusung oleh Marcos. Menurut sejumlah pengamat politik, akar masalah bermula dari ambisi Marcos untuk mengubah konstitusi guna memperpanjang masa jabatan presiden.
Marcos mempertahankan rencana tersebut dengan alasan untuk menarik investor asing demi mendongkrak perekonomian Filipina.
Dalam sebuah pernyataan pada Desember 2023, melansir dari BBC, Marcos menegaskan, "(Konstitusi perlu diubah) demi dunia yang terglobalisasi."
Namun, rencana ini menjadi pemicu konflik dengan Rodrigo Duterte dan pendukungnya. Duterte dan keluarganya merasa dikhianati oleh Marcos yang dinilai hanya memanfaatkan popularitas presiden untuk ambisi pribadinya.
Baca Juga: WOW China Ukir Sejarah Baru! Bangun Jembatan Terpanjang di Dunia, Pelancong Wajib ke Guangxi Nih
Dalam tanggapannya terhadap rencana perubahan konstitusi, Duterte mengancam untuk menggulingkan Marcos, menegaskan bahwa "Habis manis, sepah dibuang."