PEMBRITA BOGOR - Pemerintah China mengeluarkan imbauan pada Jumat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lonjakan penyakit pernapasan menjelang musim dingin, sementara WHO menyatakan tidak ada patogen baru yang terdeteksi. Kasus penyakit pernapasan, terutama di kalangan anak-anak, meningkat di beberapa wilayah utara seperti Beijing dan Provinsi Liaoning.
Dewan Negara China mengingatkan bahwa influenza dan infeksi bakteri pneumonia mycoplasma (MP) diperkirakan akan mencapai puncaknya pada musim dingin dan musim semi.
Mereka juga memperingatkan tentang risiko peningkatan penularan COVID dan menekankan perlunya pelaporan informasi yang tepat waktu dan akurat.
Baca Juga: Moonton Bantah Rumor soal Donasi ke Israel yang Viral di TikTok: Berita Ini Hoaks!
Situasi ini menarik perhatian setelah WHO meminta lebih banyak informasi dari China terkait klaster pneumonia anak-anak yang belum terdiagnosis. China dan WHO sebelumnya dihadapkan pada pertanyaan seputar transparansi pelaporan kasus COVID-19.
Data yang diberikan China menunjukkan bahwa lonjakan kasus penyakit pernapasan terkait dengan pencabutan pembatasan COVID-19 dan munculnya patogen yang sudah dikenal seperti MP.
China Belum Terapkan Wajib Masker Meski Angka Penyakit Pernapasan Melonjak
Meskipun terdapat peringatan kesehatan tentang waktu tunggu yang panjang dan risiko infeksi silang di rumah sakit, belum ada tindakan seperti pemakaian masker atau penutupan sekolah.
Baca Juga: Situasi Terkini Gaza: Pejuang Hamas Cegah Penjajah Israel Masuk Kamp Pengungsi
Bruce Thompson, kepala Sekolah Ilmu Kesehatan di Universitas Melbourne, menyatakan bahwa data awal tidak menunjukkan adanya keanehan atau tanda-tanda kemunculan varian baru COVID-19.