Dalih Dunia Tidak Kutuk Hamas, Penjajah Israel Tolak Usul PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

- 16 November 2023, 14:45 WIB
Tentara Zionis Israel merangsak masuk ke Rumah Sakit Al Shifa. Gaza, Palestina, pada Rabu 15 November 2023.
Tentara Zionis Israel merangsak masuk ke Rumah Sakit Al Shifa. Gaza, Palestina, pada Rabu 15 November 2023. /Foto: Reuters/X/

PEMBRITA BOGOR - Kementerian Luar Negeri Israel secara mengejutkan menolak panggilan PBB untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Kementerian tersebut bersikeras bahwa tidak akan ada perpanjangan selama sandera masih berada di tangan kelompok militan Palestina, Hamas.

Menanggapi resolusi tersebut, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menolaknya sebagai sesuatu yang terputus dari kenyataan.

Erdan menyatakan, "Resolusi ini gagal mengatasi agresi Hamas terhadap Israel."

Baca Juga: Capres Amerika Serikat 2024 Jill Stein Desak PBB Usut Genosida Penjajah Israel di Gaza

Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi tersebut pada hari Rabu, 15 November 2023. Mereka mendesak perpanjangan segera gencatan senjata dan koridor kemanusiaan di seluruh Gaza.

Meskipun 12 negara mendukung resolusi tersebut, yang dipelopori oleh Malta; sebaliknya Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia menyatakan abstain dalam pemungutan suara.

Resolusi tersebut juga menyerukan pembebasan semua sandera, khususnya anak-anak, yang ditahan oleh Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya. Sementara itu, Israel terus melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti sebagai tanggapan atas serangan lintas batas oleh Hamas.

Baca Juga: Cawapres Mahfud MD Janji Hadirkan Perubahan Substansial Jika Menang Pilpres 2024

Data Terbaru Korban Kekejaman Penjajah Israel di Gaza

Media pemerintah resmi di Gaza melaporkan peningkatan korban akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober, dengan jumlah kematian mencapai 11.500, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 perempuan.

Pernyataan di Telegram juga mencatat kehilangan tragis sebanyak 200 petugas medis, bersama dengan 22 personel pertahanan sipil dan 51 jurnalis.

Sedangkan jumlah luka mencapai sekitar 29.800 orang, dengan sekitar 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina: Kami Menyebutnya Penjajah dan Genosida

Serangan Israel yang keji telah merusak atau menghancurkan ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, di wilayah yang terkepung tersebut. Sementara itu, Israel melaporkan sekitar 1.200 korban, menurut angka resmi.

Dengan meningkatnya konflik, komunitas internasional berupaya mengatasi situasi yang memanas ini. Salah satunya lewat upaya gencatan senjara yang diinisiasi oleh PBB.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah