PM Israel Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, Pilih Lanjut Serangan Total ke Gaza

- 31 Oktober 2023, 16:00 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata ke Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata ke Palestina. /FOTO: Reuters/Ronen Zvulun

 

PEMBRITA BOGOR — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak tawaran gencatan senjata dalam upaya mengakhiri konflik berkepanjangan dengan Palestina. Pada Selasa, 31 Oktober 2023, dia memilih untuk memasukkan pasukan darat lebih dalam ke Jalur Gaza dengan tujuan membebaskan seorang tentara Israel yang ditawan oleh Hamas.

Dalam pertemuan dengan tentara yang berhasil dibebaskan, Netanyahu dengan tegas menolak seruan gencatan senjata.

Alasannya, ia menganggap bahwa gencatan senjata dengan Palestina akan memakan waktu lama dan sulit untuk dicapai. Ia juga menekankan bahwa seruan tersebut akan diartikan sebagai menyerah pada Hamas, dan itu adalah sesuatu yang tidak akan terjadi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Gempa di Maroko

Netanyahu, yang juga bertanggung jawab atas serangan terparah terhadap Palestina dalam setengah abad terakhir, tidak memberikan jadwal pasti untuk mengakhiri konflik ini. 

Di sisi lain, Hamas dan kelompok militan lainnya diyakini masih menahan sekitar 240 tawanan, termasuk pria, wanita, dan anak-anak. Masyarakat internasional mendesak Israel untuk membebaskan semua tawanan ini dan mengakhiri pemerintahan Hamas yang sudah berlangsung selama 16 tahun.

Hamas sendiri telah membebaskan empat sandera sebagai tindakan pertama, dengan janji lebih banyak pembebasan akan mengikuti imbalan dari pembebasan ribuan tahanan Palestina yang telah dilakukan oleh Israel. Namun, Israel menolak tawaran ini dan lebih memilih meluncurkan serangan darat untuk melepaskan para sandera.

Baca Juga: Prabowo Ajak Pendukung Doakan Rakyat Palestina: Hati, Jiwa, Perjuangan Kita Bersama Mereka

Serangan Israel ke Palestina Terus Berlanjut

Saat ini, belum tampak adanya tanda-tanda de-eskalasi dalam konflik Israel-Palestina. Pihak militer Israel telah mengumumkan bahwa mereka memasuki fase baru serangan, dengan operasi darat yang akan dilakukan secara sporadis melalui Jalur Darat.

Ini mengkhawatirkan bagi warga Palestina, terutama di utara dan timur Kota Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan. 

Israel telah menginstruksikan warga Palestina untuk meninggalkan wilayah utara, di mana Kota Gaza berada, dan pindah ke selatan.

Baca Juga: Polisi Bekuk 27 Teroris Jaringan Anshor Daulah, Terafiliasi dengan Kelompok ISIS

Namun, ratusan ribu warga Palestina tetap bertahan di tempatnya, sebagian besar karena serangan Israel telah merusak zona aman yang mereka cari. 

Sebagai hasilnya, sekitar 117.000 pengungsi, beserta ribuan pasien dan staf, kini tinggal di rumah sakit di Gaza utara, sesuai data PBB.

Situasi yang semakin memburuk ini memberikan tekanan tambahan pada masyarakat Palestina yang telah menderita dampak konflik yang berkepanjangan.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah