Dikabarkan Pemimpin Diktator Kim Jong Un Koma, Negara Korea Utara Disebut Tengah dalam Bencana Besar

- 24 Agustus 2020, 05:05 WIB
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong-un bersama petinggi-petinggi Partai Buruh yang menjadi panglima militer.*
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong-un bersama petinggi-petinggi Partai Buruh yang menjadi panglima militer.* /AFP Photo/STR/AFP

PR BOGOR - Kabar mengejutkan datang dari Korea Utara, isu berhembus mengenai kondisi kesehatan pimpinan mereka, Kim Jong Un.

Kim Jong Un dikabarkan tengah koma sehingga membuat negara Korea Utara saat ini berada di ambang bencana.

Mantan asisten mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, Chang Song-min mengklaim, Kim Jong Un sedang koma, dikonfirmasi saudara perempuannya, Kim Yo-jong diberi kekuasaan untuk memerintah.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipali Kembali Terulang, Kini Menewaskan Empat Orang dan Belasan Luka-luka

"Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir. "Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," ujar Chang Song- min, dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari laman Express, Minggu 23 Agustus 2020.

Tahun ini Kim Jong Un hanya terlihat beberapa kali hingga spekulasi bermunculan mengenai kabar kematiannya.

Mulanya isu kematian Kim Jong Un muncul lantaran pemimpin Korea Utara itu dikabarkan gagal operasi jantung saat memasang stent.

Baca Juga: Pendinginan Gedung Kejaksaan Agung yang Terbakar Berlanjut, Polisi Tak Bisa Lakukan Olah TKP

Kim Jong Un juga dikabarkan jatuh sakit dengan kondisi kritis bahkan operasi jantung yang dijalaninya diisukan telah membunuhnya.

Namun, rumor itu dibantah ketika Kim Jong Un terlihat di upcara pembukaan pabrik pupuk di Suchon, sebelah utara Ibu Kota Pyongyang, Korea Utara.

Belakangan kabar kesehatan Kim Jong Un mencuat di publik, lantas ketika Kim Jong Un tak lagi berada di posisi sebagai pemimpin negara tertutup itu, maka menjadi bencana bagi rakyatnya.

Baca Juga: Raja Inggris Elizabeth II Bakal Tinggalkan Istana Buckingham, Istana: Menyedihkan, Tapi Ini Terbaik

Penulis buku 'My Favourite Dictators', Chris Mikul menyatakan, Kim Jong Un mungkin adalah pemimpin paling baik hati dalam memerintah di negeri tertutup tersebut, meskipun diketahui sebagai diktaktor brutal.

"Meskipun tidak ada yang suka melihat kesuksesan lanjutan dari seorang diktator yang brutal, jika Kim Jong-un benar-benar meninggal… itu belum tentu akan menjadi hal yang baik bagi dunia," ujar Mikul.

Mikul tahu Korea Utara memiliki senjata nuklir, yang membuatnya menjadi paling sukses karena telah suskses mencapai tujuan yang diinginkan sejak tahun 60-an.

Baca Juga: Berkat Pandemi Covid-19 Kate Middleton The Duchess of Cambridge Kini Hamil Lagi, Masih Dirahasiakan

Jika Kim meninggal, rezim akan runtuh dalam peristiwa bencana bagi pencucuk dan itu bisa memicu bunuh diri massal karena warga Korea Utara menyadari betapa mereka telah dibohongi.

"Mereka tahu senjata nuklir adalah polis asuransi yang akan membuat rezim berkuasa selamanya dan dia melakukannya - tapi dia tidak akan menarik pelatuknya karena itu akan berakhir dengan kehancuran Korea Utara," tuturnya.***

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah