Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyat-pangandaran.com dengan judul 'Kabur ke Amerika, Ilmuwan Tiongkok Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Covid-19 yang Ditutupi Pemerintah'.
Li menambahkan, jika dia mencoba menceritakan kisahnya di Tiongkok, dia "akan menghilang dan dibunuh." Jika mencoba menceritakan mengenai hal ini di Tiongkok, dia akan hilang dan dibunuh.
Sementara itu, Li mengaku, dia adalah salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari virus serupa SARS ini.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Contoh Pengawai BUMN yang Berakhlak, Sifat Itu Lekat di Egi dan Mujenih
"Pemerintah Tiongkok melarang para ahli di luar negeri, termasuk di Hong Kong, melakukan penelitian di Tiongkok," katanya.
Salah satu temannya, ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Tiongkok, memberi tahu tentang kemungkinan penularan dari manusia ke manusia kepada Li pada 31 Desember, jauh sebelum Tiongkok atau WHO mengakuinya.
Kemudian Li melaporkan beberapa temuan awal ini ke bosnya hanya saja responnya yang diterimanya sangat tidak baik bahkan hanya mengangguk dan menyuruhnya untuk kembali bekerja. Beberapa hari kemudian, tepatnya 9 Januari 2020, WHO mengeluarkan pernyataan.
Baca Juga: V BTS Ungkap Data Pribadinya, Pria Tampan 2020 Ini Berasal dari Keluarga Petani Bermimpi Super Star
"Menurut pihak berwenang Tiongkok, virus tersebut dapat menyebabkan penyakit parah pada beberapa pasien dan tidak mudah menular di antara manusia. Ada informasi terbatas untuk menentukan risiko keseluruhan klaster yang dilaporkan ini," ujarnya.
Dia juga mengklaim asisten direktur laboratorium yang berafiliasi dengan WHO, Profesor Malik Peiris, tahu tetapi tidak melakukan apa-apa.