Kala Muadzin Kumandangkan Adzan Pertama di Hagia Sophia, Warga Turki Antusias Rekam Momen Bersejarah

- 11 Juli 2020, 16:30 WIB
WARGA Turki menyambut kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid setelah difungsikan sebagai museum selama beberapa dekade.*
WARGA Turki menyambut kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid setelah difungsikan sebagai museum selama beberapa dekade.* /AFP Photo/Ozan KOSE

PR BOGOR - Presiden Turki Tayyip Erdogan secara resmi memfungsikan Hagia Sophia, bangunan bersejarah di Eropa sebagai masjid.

Tayyip Erdogan mengumumkan informasi itu sejam setelah pengadilan membatalkan kebijakan Mustafa Kemal Ataturk yang memfungsikan Hagia Sophia menjadi museum di 1934.

Pengadilan memutuskan kebijakan pemerintahan Ataturk yang sekuler itu melanggar hukum.

Baca Juga: Kala Mobil Ma'ruf Amin Kehabisan Bensin, Terpaksa Menepi di Pinggir Jalan Diisi Menggunakan Jeriken

Meski dialihfungsikan menjadi masjid namun keutuhan Hagia Sophia tetap terbuka bagi muslim, umat kristiani, dan warga asing.

Oleh karena itu, Tayyip Erdogan menyebut segala kritikan yang disampikan kepadanya atas kebijakan ini dianggapnya sebagia serangan terhadap kemerdekaan Turki.

"Namun, rakyat Turki berhak mengubah bangunan bersejarah itu jadi masjid," kata Tayyip Erdogan.

Baca Juga: Sinetron 'Dari Jendela SMP' Kena Tegoran KPI, Visualisasi Tentang Pernikahan Dini Dinilai Tak Pantas

Alihfungsi Hagia Sophia sebagai masjid ini mendapatkan sambutan luar biasa dari warga muslim Turki meski sebagian negara di dunia mengecam aksi Tayyip Erdogan lantaran disebut bisa menimbulkan persinggungan.

Warga ramai-ramai datang ke Hagia Sophia seraya mendengarkan Muadzin saat mengumandangkan adzan pertama usai bangunan yang berdiri di abad ke-6 diresmikan sebagai masjid.

"Adzan pertama di masjid Hagia Sophia setelah keputusan Turki untuk mengubahnya menjadi masjid lagi. Momen yang luar biasa," tulis @poeticlass yang menyebut dirinya sebagai seorang mahasiswa sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari akun twitternya, Sabtu 11 Juli 2020.

 

Baca Juga: 2 Petugas Rumah Dinas Wali Kota Bandung yang Positif Covid-19 Diisolasi, Pendopo Tetap Beroperasi

Melalui akun twitternya, @poeticlass mengaku hanya masuk satu kali ke Hagia Sophia semasa hidupnya dan itu dilakukan ketika masih berusia sembilan tahun.

Ketika tumbuh dewasa dan menjadi seorang siswa, untuk memasuki bangunan yang dulunya difungsikan sebagai musium itu harus mengeluarkan kocek yang cukup banyak.

Dia mengatakan, tiket masuk Hagia Sophia kala itu seharga 100 TL namun kini setelah difungsikan sebagai masjid bangunan ini sudah gratis.

Baca Juga: Aurat Jin BTS Terbuka Namun Big Hit Menutupinya dengan Sticker, ARMY: Pikiranku Sudah Terlalu liar

"Pintu masuk ke Museum Hagia Sophia berharga 100 TL. Sekarang gratis. Saya tinggal di Istanbul dan saya telah melihat bangunan interior hanya satu kali ketika saya berusia 9," cuitnya.

"Mahal bagi seorang siswa untuk mengunjunginya ketika saya tumbuh dewasa. Non-Muslim BISA mengunjunginya sama seperti mereka mengunjungi Masjid Biru yang merupakan 3 menit jauhnya," imbuhnya.

Seiring perubahn fungsi bangunan itu, dia menuturkan kini nama Hagia Sophia diganti dengan nama pertamanya Masjid Ayasofya-i Kebi.

 

Baca Juga: Hendak Ngebor Air Bersih di Kedalaman 75 Meter, Warga Sulawesi Selatan Justru Temukan Gas

Melalui unggahan di twitternya @poeticlass menyematkan foto gelar akta pada tahun 1936, yang mana bangunan itu difungsikan untuk yayasan Ebulfetih Sultan Mehmet.

Dalam video yang diunggah @poeticlass warga Turki sangat antusias ramai-ramai datang ke halaman Masjid.

Kedatangan mereka untuk merekam video adzan pertama di Hagia Sophia sebagai momen bersejarah bagi warga Turki.

 

Baca Juga: Go International, Kesuksesan BTS dan Agensi Jadi Objek Penelitian Ilmuan Sekolah Bisnis Harvard

Dalam rekaman lain, terdengar tepukan dan teriakan meriah dari warga Turki menyambut seruan salat dari Hagia Sophia.

UNESCO sangat menyayangkan keputusan Turki yang mencabut status museum Hagia Sophia di Istanbul dan akan menjadikannya masjid.
UNESCO sangat menyayangkan keputusan Turki yang mencabut status museum Hagia Sophia di Istanbul dan akan menjadikannya masjid.

Tayyip Erdogan telah lama berupaya membawa ajaran Islam pada dunia perpolitikan Turki selama 17 tahun mengisi jabatan publik. Ia telah lama mengusulkan pengembalian status Hagia Sophia, bangunan bersejarah yang telah berdiri sejak abad ke-6 itu menjadi masjid.

Sejak 1934 sampai hari ini, Hagia Sophia berfungsi sebagai museum sebagaimana ditetapkan oleh pemerintahan Ataturk.

Baca Juga: Dinda Hauw dan Rey Mbayang Resmi Menikah, Tak Pernah Ketahuan Pacaran Ternyata Lakukan Taaruf

"Keputusan itu (alih fungsi jadi masjid, red) akan diurus oleh pengelola Masjid Ayasofya... sampai Direktorat Keagamaan dan (Hagia Sophia, red) terbuka untuk aktivitas ibadah," demikian isi keputusan presiden yang diteken oleh Erdogan.

Dewan Negara, pengadilan administrasi utama Turki, memutuskan: "[...] telah diputuskan bahwa akta pendirian bangunan itu sebagai masjid dan penggunaan di luar fungsi tersebut tidak diperbolehkan secara hukum".

"Keputusan kabinet pada 1934 yang mengakhiri penggunaannya (Hagia Sophia, red) jadi masjid dan menetapkannya sebagai museum melanggar hukum," sebut putusan pengadilan merujuk pada dekrit yang ditandatangani oleh Atartuk.***

 

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x